Asuransi Umum Berharap Berkah Diskon PPnBM Mobil

JAKARTA. Kebijakan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) mobil 1.500 cc bisa memberikan dampak positif ke industri asuransi. Terutama pada lini bisnis kendaraan bermotor.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) berharap keringanan ini bisa menjadi insentif agar konsumsi masyarakat berpenghasilan menengah atas akan meningkat. Direktur Eksekutif AAUI, Dody AS Dalimunthe menyebutkan, bila daya beli otomotif meningkat maka kebutuhan polis asuransi kendaaan bermotor juga akan mengikuti. Ia menyatakan saat ini “bahan bakar” bisnis asuransi kendaraan bermotor masih banyak dari multifinance.

Mitigasi risiko dari multifinance adalah dengan asuransi. Sehingga penjualan multifinance akan berdampak kepada asuransi kendaraan bermotor. “Untuk itu beberapa perusahaan asuransi saat ini sedang mengemas produk ritel yang ditujukan langsung ke pemilik kendaraan,” ujar Dody, Rabu (17/2).

Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo, Diwe Novara menyatakan, petunjuk pelaksanaan atas kebijakan tersebut masih belum dirilis. Ia berharap agar pemerintah merilis dalam waktu dekat, sehingga dapat lebih terlihat skema pastinya.

Ia memaparkan secara porsi penjualan mobil kelas 1.500 cc ke bawah mencapai sekitar 40% dari total penjualan mobil nasional. Sehingga meningkatnya penjualan mobil pada kelas ini diharapkan dapat memberikan stimulus pada industri otomotif nasional.

Target Gaikindo sendiri adalah mencapai penjualan unit mobil sebesar 750.000 di tahun 2021. Target tersebut diharapkan semakin menjadikan industri otomotif menggeliat. Ujungnya dapat menunjang pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama dan sepanjang tahun 2021. “Jasindo pada tahun 2020 walaupun secara perolehan premi mengalami penurunan, tapi berhasil menekan combine rasio turun sebesar 6%,” ujar Diwe.

Wakil Direktur Utama PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI), Nicolaus Prawiro berharap, potongan pajak pada kendaraan berkapasitas 1.500 cc bisa mendorong bisnis.

“Pasti akan mendorong permintaan terhadap asuransi kendaraan bermotor. Pada tahun 2021 ini akan lebih bagus lagi. Kami proyeksi bisa naik 60% dan kembali ke angka pendapatan premi asuransi kendaraan bermotor pada tahun 2019,” ujarnya.

Ia menyatakan pada 2020 lalu lini bisnis kendaraan bermotor turun 40%, seiring dengan lesunya permintaan.

Sumber: Harian Kontan Kamis 18 Feb 2021 hal 10

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only