Pemerintah kembali memperpanjang berbagai jenis insentif perpajakan, termasuk atas impor obat-obatan yang diperlukan untuk penanganan Covid-19.
Insentif pajak atas impor obat tersebut tertuang dalam PMK 92/2021. Fasilitas perpajakan diberikan untuk mengantisipasi kebutuhan beberapa jenis barang yang akan digunakan dalam penanganan pandemi Covid-19.
“…serta untuk memberikan kepastian hukum dan percepatan pelayanan dalam memberikan fasilitas kepabeanan dan/atau cukai serta perpajakan atas impor barang untuk keperluan penanganan pandemi Covid-19,” bunyi salah satu pertimbangan PMK 92/2021, dikutip pada Jumat (16/7/2021).
Secara terperinci, jenis obat impor yang diberi fasilitas perpajakan meliputi:
- Tocilizumab; Anti IL-1 (Anakinra), disiapkan dalam dosis/bentuk/kemasan untuk penjualan eceran
- Intravenous Immunoglobulin (IVIG)
- Mesenchymal Stem Cell (MSCs)/Sel Punca
- Low Molecular Weight Heparin (LMWH) /Unfractionated Heparin (UFH) sebagai Antikoagulan
- Obat mengandung Regdanvimab
- Favipiravir; Oseltamivir; serta remdesivir disiapkan dalam dosis tertentu atau dalam bentuk atau kemasan untuk penjualan eceran
- Insulin, disiapkan dalam dosis atau bentuk atau kemasan untuk penjualan eceran
- Lopinavir + Ritonavir, disiapkan dalam dosis atau bentuk atau kemasan untuk penjualan eceran juga diberikan fasilitas.
Adapun bentuk fasilitas perpajakan yang diberikan atas impor obat tersebut berupa pembebasan bea masuk dan/atau cukai, pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) tidak dipungut, serta pembebasan pajak penghasilan (PPh) Pasal 22.
Namun, barang kiriman dengan nilai pabean tidak melebihi FOB US$500 per penerima barang per kiriman dan diselesaikan dengan menggunakan Consignment Note (CN) tidak perlu mengajukan permohonan.
Selain itu, barang bawaan penumpang dengan nilai pabean tidak melebihi FOB US$500 per orang untuk setiap kedatangan dan diselesaikan dengan menggunakan customs declaration juga tidak perlu mengajukan permohonan.
Selain obat-obatan, melalui PMK 92/2021, pemerintah juga memberikan fasilitas perpajakan untuk impor peralatan medis dan kemasan oksigen, test kit dan reagen laboratorium, virus transfer, dan alat pelindung diri (APD).
Sumber: news.ddtc.co.id
Leave a Reply