Jakarta, CNBC Indonesia – Berbagai sektor ekonomi Indonesia yang terpukul oleh pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) kini mulai pulih. Kebangkitan tersebut terlihat dari peningkatan penerimaan pajak.
Setoran pajak adalah indikator geliat ekonomi. Sebab, pajak dibayarkan saat terjadi peningkatan kekayaan (Pajak Penghasilan/PPh) atau transaksi (Pajak Pertambahan Nilai/PPN). Jadi ketika penerimaan pajak naik, artinya aktivitas ekonomi sedang bergairah.
Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, melaporkan penerimaan pajak per akhir Agustus 2021 adalah Rp 741,3 triliun. Tumbuh 9,5% dibandingkan Agustus 2020 (year-on-year/yoy).
“Ini memberikan positive reading. Menggambarkan kegiatan ekonomi yang membalik dan membaik. Ini adalah cerita positif yang memberikan harapan terhadap pemulihan ekonomi kita,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita periode September 2021, Kamis (23/9/2021).
Sumber: Kementerian Keuangan
Sri Mulyani memaparkan setoran pajak berdasarkan sektor ekonomi utama. Pertumbuhan yang paling tinggi disumbangkan oleh sektor perdagangan.
Pada Januari-Agustus 2021, penerimaan pajak dari sektor perdagangan naik 16,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Januari-Agustus 2020, terjadi kontraksi (pertumbuhan negatif) 16,4%.
Kemudian sektor pertambangan, salah satu yang paling terpukul keras oleh pandemi, juga mulai bangkit. Pada Januari-Agustus 2020, setoran pajak dari sektor ini negatif 36,5% dibandingkan periode yang sama pada 2019.
Namun pada Januari-Agustus 2021, penerimaan pajak dari sektor pertambangan sudah naik 8,8%. Pada Agustus 2021 sendiri, setoran pajak melonjak 69,1% dibandingkan Agustus 2020.
“Membaiknya penerimaan pajak sektor industri, perdagangan, dan pertambangan ditopang oleh pulihnya permintaan global dan domestik yang mendorong peningkatan produksi, konsumsi, ekspor, dan impor,” kata Sri Mulyani.
Sumber: CNBC Indonesia, Kamis 23 September 2021
WA only
Leave a Reply