Dompet APBN Tekor Rp452 T per Akhir September 2021

Jakarta, Menteri Keuangan Sri Mulyani mencatat realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) meningkat dari Rp383,2 triliun pada akhir Agustus menjadi Rp452 triliun pada September 2021. Realisasinya setara 2,74 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).


“Dibandingkan tahun lalu, yang defisitnya Rp681,4 triliun, (defisit September 2021) ini penurunan 33,7 persen” ujar Ani, sapaan akrabnya di konferensi pers virtual APBN KiTa edisi Oktober 2021, Senin (25/10).

Ani menilai penurunan defisit dibandingkan tahun lalu menggambarkan konsolidasi fiskal berjalan. Selain itu, secara tidak langsung pemulihan ekonomi sudah sesuai dengan diharapkan pemerintah.

Realisasi defisit ini berasal dari belanja negara yang mencapai Rp1.806,8 triliun per periode yang sama atau tumbuh minus 1,9 persen. Nominalnya setara 65,7 persen dari total pagu belanja Rp2.750 triliun di APBN 2021.

“Terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp1.265,3 triliun dan transfer ke daerah Rp541,5 triliun,” jelas Ani.

Sementara pendapatan negara  mencapai Rp1.353,8 triliun atau tumbuh 16,8 persen (yoy). Realisasi pendapatan berasal dari penerimaan pajak senilai Rp850,1 triliun, bea cukai Rp182,9 triliun, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp320,8 triliun.

Tercatat, penerimaan pajak mencapai 69,1 persen dari pagu. Sedangkan realisasi penerimaan bea cukai mencapai 85,1 persen dari pagu dan PNBP telah melebihi pagu mencapai 107,6 persen.

Di sisi lain, bendahara negara mencatat realisasi pembiayaan telah mencapai Rp621,9 triliun atau setara 61,8 persen dari pagu Rp1.006,4 triliun. Sedangkan keseimbangan primer berada di kisaran Rp198,3 triliun.

Sumber : www.cnnindonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only