Sempat Dipantau Ketat Sri Mulyani Cs, Gimana Korporasi RI?

Jakarta, – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang terdiri dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mewakili pemerintah, Bank Indonesia (BI), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru saja selesai menyelenggarakan pertemuan rutin.

Pada triwulan sebelumnya, salah satu isu penting yang dibicarakan adalah mengenai situasi korporasi di Indonesia yang kesulitan membayar utang akibat pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Sehingga perlu dipantau lebih ketat.

Bagaimana kondisinya sekarang?

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menjelaskan kondisi korporasi sudah jauh membaik. Terlihat dari permintaan kredit yang yang cukup tinggi, di mana realisasinya tumbuh mencapai 3,2% per September 2021.

“Ini didukung kredit-kredit tidak hanya UMKM tapi sudah kredit korporasi sudah mulai mengalir,” ujar Wimboh dalam konferensi pers, Rabu (27/10/2021)

OJK telah memantau sekitar 200 korporasi besar. Bila dibandingkan dengan Maret 2020, maka kredit masih -5,4%. Akan tetapi sejak awal tahun (year to date/ytd), ada pertumbuhan kredit 4,7% atau senilai Rp 52,5 triliun.

“Ini tunjukkan korporasi lebih baik dibandingkan akhir tahun lalu,” imbuhnya.

Data lain, seperti kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) juga membaik dari 3,24% menjadi 3,22%. Meskipun tipis, namun menurut Wimboh, dalam situasi pasca krisis, perubahan sedikit memberikan gambaran yang berarti.

Kredit yang direstrukturisasi juga turun menjadi Rp 738 triliun dari yang sebelumnya sempat mencapai Rp 900 triliun. Perinciannya adalah UMKM Rp 276,7 triliun dan non UMKM termasuk korporasi besar adalah Rp 463,4 triliun.

“Ini fakta-fakta bahwa sudah membaik, didukung oleh fakta kredit,” jelas Wimboh.

Menteri Keuangan Sri Mulyani yang turut hadir dalam konferensi pers tersebut menyampaikan, perbaikan korporasi juga dipengaruhi oleh berbagai insentif yang diberikan oleh pemerintah. Seperti insentif pajak, subsidi bunga serta penjaminan.

“Diharapkan mampu meningkatkan daya tahan sektor usaha dan kemampuan tumbuh kembali,” kata Sri Mulyani. Pemerintah akan memonitor terus perkembangan korporasi, khususnya yang masih sulit bangkit di tengah pandemi Covid-19 yang mulai mereda

Sumber : cnbcindonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only