Wamenkeu Ingatkan Tantangan Pelaksanaan Tugas di Daerah Perbatasan

Jakarta: Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengingatkan jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang bertugas di daerah perbatasan agar selalu teguh dalam melaksanaan tugas. Termasuk senantiasa meningkatkan kompetensi agar kinerja yang dihasilkan bisa lebih optimal. 

  Hal ini disampaikan Suahasil saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Bea Cukai Tanjung Balai Karimun. Ia mengatakan seluruh jajaran Kemenkeu di sana adalah penjaga keuangan negara. Jika DJBC menjaga lewat kepabeanan dan cukai, sedangkan DJP menjaga lewat penerimaan pajak. 

  “Tapi kita semua menjaga uang rakyat dan uang negara. Saya minta ini dilakukan dengan baik. Dan khusus untuk Kanwil Kepri yang ada di ujung tombak garis depan perbatasan memiliki tugas tambahan yaitu menjaga kedaulatan kita dan kedaulatan ekonomi Indonesia,” kata dia dilansir dari laman resmi Kemenkeu, Rabu, 3 November 2021.

  Suahasil menilai, tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas di daerah perbatasan sangat beragam. Untuk daerah Kepulauan Riau misalnya, tantangan yang masih harus terus diwaspadai adalah maraknya aksi penyelundupan barang yang harus ditangani secara cermat dan baik.

  “Saya memiliki keyakinan bahwa Ibu Bapak sekalian telah melaksanakan itu dan terus meningkatkan kompetensi untuk menjaga perbatasan kita. Karena menjaga perbatasan itu adalah dengan melihat ke luar, kita tidak melihat ke dalam. Amanat itu saya minta untuk terus dilakukan,” ungkapnya.

  Ia memberikan apresiasi atas sarana dan prasarana yang dipunyai dan digunakan oleh jajaran DJBC dalam pelaksanaan tugasnya dapat tersedia dengan baik dan selalu siap digunakan. Hal ini menunjukkan adanya kesiapsiagaan jajaran Kemenkeu dalam melaksanakan tugasnya.

  Dalam kesempatan yang sama, ia mengingatkan kepada jajaran DJP Kepulauan Riau bahwa mereka memiliki peran yang sama untuk menjaga perekonomian dan menjaga negara. Menurut dia, reformasi pajak yang terus dilakukan dan dirumuskan itu bertujuan agar jajaran DJP mempunyai pemahaman dalam memperhatikan gerak perekonomian yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas perpajakannya.

  “Ini nanti harus menjadi inisiatif baru bagi teman-teman yang ada di ujung tombak yaitu di kantor pelayanan terutama dalam konteks sinergi kepabeanan cukai dan pajak. Kadang-kadang sinergi itu dulu dikonotasikan untuk memaksimalkan penerimaan. Tapi kalau buat saya, kalau dengan adanya sinergi lalu bisa menghasilkan penerimaan, maka kita bersyukur. Tapi yang lebih penting dari sinergi adalah pemahaman teman-teman di Bea Cukai dan pajak terhadap perekonomian yang berlangsung,” jelas dia.

  Suahasil berpesan agar bisa dilakukan pertemuan secara rutin antara jajaran DJBC dan DJP untuk kemudian bisa saling bertukar data dan berdiskusi sehingga menghasilkan pemahaman bersama. Untuk itu, ia menekankan pentingnya peningkatan kompetensi agar mampu menghasilkan hasil analisis yang kuat dan menggambarkan kondisi nyata mengenai perekonomian daerah setempat.

  “Saya ingin titip kepada Saudara-saudara semua agar terus semangat, kerja keras itu refleksi otot, kerja cerdas itu reflektif otak kita, dan yang terakhir kerja ikhlas itu refleksi ketakwaan kita. Sekali lagi titip perbatasan Indonesia, kerja keras kerja cerdas kerja ikhlas,” pungkasnya.

Sumber : medcom.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only