Badan Pusat Statistik (BPS ) menyatakan sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan sebesar 3,68% pada kuartal III 2021. Angka ini menurun dari kuartal sebelumnya yang mencapai 6,58%.
“Bila dilihat sektor industri pengolahan yang hanya untuk non migas tumbuhnya 4,12%,” ucap Kepala BPS Margo Yuwono dalam telekonferensi pers di Kantor BPS pada Jumat (5/11).
Dia menuturkan beberapa kegiatan atau subkategori yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Subsektor pertama adalah industri alat angkutan tumbuh sebesar 27,84%. Hal ini didukung kenaikan produksi kenaikan produksi kendaraan bermotor sebagai dampak pemberian insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
Industri kimia, farmasi dan obat tradisional tumbuh 9,71% didukung oleh produksi farmasi dan obat-obatan untuk memenuhi permintaan domestik dalam penanganan Covid-19. Industri logam dasar tumbuh 9,52% sejalan dengan peningkatan produksi untuk memenuhi permintaan luar negeri yang tinggi. Industri makanan dan minuman tumbuh 3,49% didukung oleh peningkatan produksi CPO dan turunannya untuk memenuhi permintaan domestik dan luar negeri.
“Namun industri karet, barang dari karet dan plastik mengalami kontraksi pertumbuhan 2,8% seiring dengan menurunnya pasokan bahan baku karet,” ucapnya.
Sementara itu sektor konstruksi tumbuh 3,84% pada kuartal III 2021. Angka ini melambat dibandingkan kuartal II 2021 yang sebesar 4,42%. Pertumbuhan sektor konstruksi karena peningkatan realisasi belanja modal pemerintah untuk bangunan ini yang mendorong kategori konstruksi. “Demikian juga peningkatan peningkatan kegiatan pembangunan infrastruktur sejalan dengan peningkatan impor bahan baku untuk aktivitas konstruksi,” ucapnya.
Sumber : Investor
Leave a Reply