PM Singapura Berencana Naikkan Pajak untuk Sehatkan Anggaran Negara

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan anggaran 2022 akan meletakkan dasar untuk keuangan pemerintah yang sehat dan berkelanjutan pada tahap selanjutnya dari pembangunan Singapura. Upaya tersebut juga diharapkan memberi efek positif terhadap pemulihan di masa mendatang.

Dia menjelaskan perlunya ekonomi yang dinamis demi menghasilkan sumber daya yang dibutuhkan guna mewujudkan tujuan negara, dan mengapa pemerintah harus memiliki pendapatan yang dapat diandalkan dan memadai untuk melaksanakan program sosialnya.

“Perlu meningkatkan pendapatan tambahan untuk mendanai perluasan sistem perawatan kesehatan kami dan skema dukungan bagi warga Singapura yang lebih tua. Mereka yang lebih mampu harus memberikan kontribusi yang lebih besar, tetapi setiap orang perlu memikul setidaknya sebagian kecil dari beban,” katanya, dilansir dari The Business Times, Selasa, 4 Januari 2022.

Kondisi itu, kata PM Lee, adalah alasan mengapa Singapura menaikkan pajak berbasis luas seperti Pajak Barang dan Jasa (GST), ditambah dengan skema komprehensif offset untuk meredam dampak bagi rumah tangga yang berpenghasilan rendah.

Pemerintah sebelumnya mengatakan bahwa kenaikan GST -sebesar dua poin menjadi sembilan persen – akan terjadi di beberapa titik antara 2022 dan 2025, dengan harapan untuk menerapkannya lebih cepat.

“GST merupakan salah satu komponen penting dari sistem pajak dan transfer kami yang juga mencakup pajak pendapatan dan kekayaan. Secara keseluruhan, sistem kami akan tetap progresif dan adil. Kami telah melihat kebutuhan ini datang selama beberapa tahun. Sekarang ekonomi kita muncul dari covid-19, kita harus mulai bergerak dari ini,” tuturnya.

Keputusan untuk menaikkan GST -jenis pajak tertinggi ketiga setelah pajak penghasilan badan dan pajak penghasilan individu- pertama kali diumumkan pada Anggaran 2018. Paket Jaminan senilai 6 miliar dolar Singapura kemudian diluncurkan dalam Anggaran 2020 untuk mengurangi dampak peningkatan bagi sebagian besar rumah tangga Singapura selama setidaknya lima tahun.

Sebelumnya, PM Lee mengatakan ekonomi Singapura terus pulih, dan pemerintah mengharapkan Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat 3-5 persen pada 2022. Ini sejalan dengan proyeksi sebelumnya oleh Kementerian Perdagangan dan Perindustrian pada 24 November. Pertumbuhan PDB setahun penuh untuk 2021 diperkirakan mencapai sekitar tujuh persen.

Sumber: medcom.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only