Pasar perumahan Jabodetabek–Banten mengalami peningkatan unit rumah terjual pada kuartal IV 2021. Meski, secara nilai penjualan turun. Minat pasar, tampaknya, bergeser ke segmen menengah bawah dengan harga rumah hingga Rp 1,2 miliar per unit.
CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengungkapkan, pertumbuhan unit terjual naik 9,3 persen quartal-to-quartal (QtQ). Tercatat sebanyak 2.502 unit rumah terjual dalam periode tersebut. Lebih tinggi ketimbang kuartal sebelumnya dengan 2.290 unit rumah terjual.
Namun, secara nilai penjualan merosot 15,7 persen QtQ dengan nilai Rp 2,01 triliun. Sebelumnya, tercatat Rp 2,39 triliun.
Dari sisi tren harga, rata-rata unit terjual juga turun 22,9 persen QtQ menjadi Rp 805.380.562. Kenaikan tertinggi harga rumah terjual rata-rata terjadi di Bogor mencapai 31,9 persen.
“Ini mengindikasi bahwa pasar bergeser ke segmen lebih rendah,” kata Ali kepada Jawa Pos Senin (17/1).
Untuk penjualan rumah ready stock tumbuh 76,8 persen QtQ. Kenaikan tersebut melanjutkan tren pertumbuhan sejak program insentif pajak pertambahan nilai (PPN) properti berlaku per 1 Maret 2020.
“Ini juga berdampak pada komposisi penjualan rumah ready stock yang naik menjadi 39,87 persen dibandingkan inden 60,13 persen,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Real Estate Indonesia (REI) Jakarta Arvin Iskandar menuturkan, penjualan rumah dengan harga hingga Rp 1,2 miliar per unit bakal meningkat tahun ini. Khususnya, yang berlokasi di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Kelompok milenial dan keluarga baru menjadi pasar terbesar untuk penjualan rumah baru.
Mereka menginginkan rumah dengan desain tidak terlalu besar, praktis, dan efisien. “Sekitar 60 sampai 70 persen penjualan rumah didominasi pembeli rumah pertama. Tujuannya, memenuhi kebutuhan pokok,” terang Arvin.
Selain itu, tingkat bunga perbankan saat ini mendorong minat pembeli. Ditambah, adanya diskon PPN properti untuk rumah dengan harga Rp 2 miliar ke bawah.
“Tren peningkatan penjualan rumah kelas menangah bawah masih akan berlanjut. Sebab, pasokan rumah tapak masih terjaga. Pengembang pun memilih membangun rumah berdasar permintaan,” tuturnya.
Sumber : jawapos.com
Leave a Reply