Untung Diskon PPN Diperpanjang

JAKARTA. Pemulihan ekonomi ditambah pemberian insentif pajak dari pemerintah akan mendongkrak bisnis properti. Insentif pajak yang telah diberikan pemerintah mampu membuat emiten properti mencetak pertumbuhan pendapatan pra penjualan (marketing sales), bahkan melampaui target awal.

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) misalnya, mampu meraih marketing sales senilai Rp 1,43 triliun sepanjang 2021. Angka ini tumbuh 43% secara tahunan, dan lebih tinggi 2% dari target.

Manajemen PWON pun optimistis pada tahun ini tingginya penjualan properti bisa berlanjut. PWON menargetkan realisasi pendapatan pra-penjualan bisa meningkat 28,57% menjadi Rp 1,8 triliun di tahun ini.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei menilai, target pertumbuhan PWON tersebut memungkinkan untuk dicapai, apalagi dengan adanya perpanjangan insentif properti. Peluang meningkatkan penjualan juga terbuka bagi pengembang properti, terutama bagi yang memiliki produk rumah tapak.

PWON juga memiliki keunggulan dalam menggarap pasar properti di Surabaya. “PWON memiliki cadangan lahan terbesarnya di kota tersebut. Jika di Jakarta, PWON harus bersaing dengan pemain properti lainnya,” kata Jono.

Di Jabodetabek, PWON telah melakukan ekspansi ke Bekasi. Ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan.

Analis CGS CIMB Sekuritas Aurelia Barus menambahkan, pembebasan PPN hingga September 2022 akan membuat penjualan properti meningkat. Meski memang tarif diskon PPN tahun ini lebih rendah dari tahun 2021.

Tahun ini, PPN rumah seharga Rp 2 miliar per unit akan diberi diskon PPN 50% dari sebelumnya didiskon 100%. Sementara rumah dengan harga Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar diberi diskon 25%, PPN dari sebelumnya 50%. “Tahun lalu efek diskon PPN berkontribusi 84% dari total marketing sales PWON, setara dengan Rp 1,2 triliun,” tulis Aurelia dalam risetnya.

Recurring income

Di sisi lain, penjualan properti ke depan akan dibayangi potensi kenaikan suku bunga. Beberapa negara pun sudah memulai tren kenaikan suku bunga untuk memerangi tingginya inflasi. Jika nilai penjualan properti cukup besar, maka akan mempengaruhi nilai kredit yang bisa disalurkan perbankan.

Analis Samuel Sekuritas Olivia Laura Anggita menuliskan dalam risetnya, sekitar 72% penjualan properti milik PWON menggunakan skema KPR. Cuma 25% yang dilakukan secara tunai. Sedangkan sisanya dengan cara in house. Pada tahun lalu, PWON masih memiliki produk high rise di Bekasi, Pakuwon City dan satu tower di Pakuwon Mall Superblock.

PWON juga diuntungkan mulai pulihnya kunjungan ke mal, yang berkontribusi pada pendapatan berulang PWON. Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto menyebut, segmen mal memberi kontribusi 36% dari total penjualan. Pelonggaran pembatasan mobilitas (PPKM) membuat trafik mal melesat hingga lebih dari 80% dari kapasitas normal sebelum pandemi Covid-19. “Tentunya ini akan jadi katalis positif bagi PWON, apalagi tingkat okupansi mal pulih seperti sebelum Covid-19,” kata Pandhu.

Olivia menjelaskan, PWON berencana mengurangi diskon sewa mal menjadi hanya 30% hingga 35%. Tentunya ini akan berdampak positif bagi pendapatan PWON. Saat PPKM darurat pada Juli-Agustus lalu, PWON memberi diskon sewa hingga rata-rata 65%

Pada 2021, Olivia memprediksi pendapatan dan laba bersih PWON masing-masing menjadi Rp 5,13 triliun dan Rp 1,17 triliun. Sedangkan pada 2022, ia memperkirakan pendapatan PWON menjadi Rp 5,37 triliun, dengan laba bersih Rp 1,39 triliun.

Oleh karena itu, Olivia merekomendasikan beli PWON dengan target Rp 630. Aurelia menyarankan add saham PWON dengan target Rp 610 per saham. Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano menyarankan beli dengan target harga Rp 590.

Sumber : Harian Kontan Rabu 23 Februari 2022 hal 5

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only