Sistem Pajak RI Anut Prinsip Gotong Royong, Ini Penjelasan Sri Mulyani

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan sistem perpajakan di Indonesia menganut prinsip gotong royong.

Menkeu menjelaskan masyarakat yang mempunyai kemampuan ekonomi yang kuat atau tergolong kaya akan membayar pajak lebih banyak dari lapisan ekonomi masyarakat lainnya.

“Untuk ekonomi yang kuat dia membayar lebih banyak. Untuk yang kurang membayar lebih kecil, yang tidak mampu, dibantu negara,” katanya, Selasa (8/3/2022).

Sri Mulyani menekankan uang dari pajak yang bayar oleh masyarakat akan digunakan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan negara seperti bantuan sosial hingga pembangunan.

“Prinsip menjaga Republik Indonesia adalah give and take. Gotong royong yang bisa memperkuat Indonesia adalah kita sendiri dan yang paling penting adalah dalam hal ini memenuhi untuk kewajiban penerimaan,” ujarnya.

Menkeu juga mengingatkan batas pelaporan SPT Tahunan pajak penghasilan 2021 wajib pajak orang pribadi, yaitu pada 31 Maret 2022. Sementara, untuk wajib pajak badan, SPT Tahunan 2021 harus dilaporkan paling lambat 30 April 2022.

Sebagai informasi, Sri Mulyani bersama jajaran pejabat negara lainnya telah melaporkan SPT Tahunan. Pada acara Penyampaian SPT Tahunan Orang Pribadi 2021, menkeu mengimbau seluruh lapisan masyarakat yang merupakan wajib pajak untuk segera melaporkan SPT Tahunan.

Selain menkeu, acara tersebut juga dihadiri Menko Bidang Perekonomian, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kapolri, Menko Polhukam, Menko Kemaritiman dan Investasi, dan Irjen TNI.

Sumber : DDTCNews

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only