Inggris Krisis, Potong Pajak Upah hingga Bea Masuk Bahan Bakar

Jakarta

Pemerintah Inggris akan memotong pajak gaji dan bea pada bahan bakar. Kebijakan itu dilakukan sebagai upaya mengendalikan ekonomi mereka, dari krisis biaya hidup terburuk dalam beberapa dekade terakhir.

Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak mengatakan, bahwa ia akan memotong bea masuk gas dan solar sebesar 5 pence atau setara Rp 945 (Rp 189/pence) per liter selama satu tahun, pada Rabu (23/3).

Pemerintah akan menaikkan ambang batas pajak gaji, dengan potongan pajak tahunan sebesar 330 pound sterling atau setara Rp 6,2 juta, untuk sekitar 30 juta orang.

“Pemotongan pajak akan membuat masyarakat mendapat bantuan segera, dengan meningkatnya biaya hidup,” kata Sunak dalam pidatonya di depan parlemen dikutip CNN Business (24/3/2022).

Selain itu, pemerintah juga akan mengurangi tarif dasar pajak penghasilan mulai April 2024. Namun, pihaknya belum mengumumkan besaran pengurangan tarif dasar pajak tersebut.

Tahun lalu, perusahaan raksasa minyak British Petroleum (BP) dan Shell (RDSA) telah menghasilkan laba gabungan sebesar US$ 32 miliar atau setara Rp 457,6 triliun.

“Penghasilan rata-rata (menengah) dengan US$ 36.315 atau setara lebih dari Rp 516 juta per tahun, diperkirakan tahun ini bisa menjadi sekitar US$ 475 atau setara Rp 6,7 juta lebih buruk daripada tahun lalu. Biaya hidup mereka (warga Inggris) bisa naik 10%, ” kata Paul Johnson direktur Institute for Fiscal Studies (IFS) dalam sebuah pernyataan.

Kantor Statistik Nasional Inggris mengatakan bahwa pada Februari lalu, inflasi Inggris telah mencapai 6,2%, kenaikan tersebut merupakan kenaikan tercepat sejak Maret 1992.

Kenaikan harga didorong oleh melonjaknya biaya energi dan bahan bakar, akibat gagalnya penyeimbangan dari kenaikan upah di sana, sehingga menekan biaya hidup warga Inggris.

Sebelumnya, Bank of England mengatakan bahwa adanya invasi Rusia ke Ukraina juga telah mendorong harga energi dan pangan di Inggris semakin memburuk.

Bank of England memperkirakan bahwa inflasi akan mencapai 8% setelah April dan bisa lebih tinggi lagi di akhir tahun. Minggu lalu, bank sentral juga telah menaikkan suku bunga ke tingkat sebelum pandemi 0,75% dalam upaya untuk mengendalikan kenaikan harga.

Pemerintah Inggris juga akan mengangkat batas harga energi dari jumlah maksimum, yang dibebankan pemasok ke rumah tangga per unit energi sebesar 54% pada bulan April mendatang.

Sumber: finance.detik.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only