Dampak Pajak, Jumlah Rekening Lender Ritel Turun

JAKARTA. Penerapan pajak penghasilan (PPh) ke lender financial technology (fintech) menurunkan minat investor ritel untuk memberikan pendanaan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Mei 2022 rekening lender bertambah 13.171.

Tambahan jumlah rekening tersebut lebih kecil dibanding posisi bulan April yang mampu mencatat sebesar 13.955.Namun, outstanding pinjaman per Mei 2022 tetap terus melanjutkan peningkatan di angka 3,85% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi Rp 40,17 triliun.

“Belum terdapat dampak signifikan atas adanya dampak pengenaan pajak di fintech lending. Namun kami terus memantau dampak ketentuan perpajakan pada industri,” kata Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2B OJK, Bambang W Budiawan, kemarin.

Menurut Bambang, industri fintech lending masih berkembang secara dinamis. Per Mei lalu lender dikenakan PPh Pasal 23 dengan tarif 15% atas imbal hasil yang mereka terima.

Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Kuseryansyah menyampaikan, kebijakan perpajakan fintech pasti akan ada pengaruh ke industri Meski begitu, ia menyebutkan belum melihat dampak signifikan.

Salah satu fintech lending malah sudah ada merasakan dampak kebijakan perpajakan ini, yaitu DanaRupiah. Fintech ini mengaku aturan perpajakan berdampak kepada penurunan minat lender untuk mendanai di fintech lending.

“Pastinya minat lender jadi berkurang, bulan Mei mulai menurun,” kata Presiden Direktur DanaRupiah, Entjik S. Djafar.

Kendati demikian, ia tidak menjabarkan lebih lanjut berapa banyak penurunan jumlah lender DanaRupiah di bulan Mei lal

Oleh karena itu, demi meningkatkan jumlah lender, perusahaan menerapkan strategi dengan bersinergi bersama perbankan dalam program kerjasama pembiayaan channeling.

Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO), Modalku Reynold Wijaya mengaku bisnis perusahaan yang ia pimpin masih terus bertumbuh. “Kami menyediakan fasilitas pendanaan yang kompetitif dengan range bunga yang bisa disesuaikan profil risiko masing-masing pendana,” katanya.

Saat ini penyaluran Grup Modalku mencapai Rp 35,86 triliun. Dengan lebih dari 200.000 pendana yang melakukan pendanaan aktif.

Sumber : Harian Kontan Sabtu 25 Juni 2022 hal 6

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only