PPnBM Usai, Multifinance Bisa Tertekan

Stimulus PPnBM bisa mempengaruhi bisnis multifinance

JAKARTA. Belum ada tanda-tanda stimulus Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) mobil yang berakhir September mendatang bakal diperpanjang. Jika tidak ada kebijakan perpanjangan salah satu yang bisnis terancam adalah multifinance.

Padahal hingga kuartal kedua tahun ini, meski ada PPnBM DTP, masih saja multifinance terkoreksi. Misalnya, PT Clipan Finance Indonesia Tbk mencatat kinerja yang kurang bagus di semester pertama 2022. Pada separuh pertama tahun ini, perusahaan itu mencatat penurunan laba hingga 88,82% yoy.

Berdasarkan laporan keuangan, laba tahun berjalan Clipan Finance tercatat Rp 10,08 miliar. Angka tersebut merosot dari periode sama tahun sebelumnya yang bisa mencapai Rp 90,22 miliar.

Direktur Utama Clipan Finance, Harjanto Tjitohardjojo menyatakan, pihaknya masih tetap optimistis dapat mencapai target laba senilai Rp 144 miliar tahun ini. Hingga semester I-2022, perusahaan tersebut baru mencatat laba senilai Rp 10,08 miliar.

Menurutnya, dampak berakhirnya PPnBM DTP tak akan signifikan. Mengingat konsumen sudah bisa melakukan penyesuaian. Selain itu, potensi pasar besar dan jsupport dari induk perusahaan (Panin Group), ujar Harjanto kepada KONTAN, Selasa (26/7).

Membeli mobil baru

Industri pembiayaan memang berharap, kebijakan stimulus pajak di sektor otomotif ini diperpanjang. Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance (CNAF), Ristiawan Suherman menyebutkan, jika program stimulus PPnBM yang berakhir, sudah dapat dipastikan akan berdampak terhadap minat masyarakat membeli mobil baru atau menukar mobil lama dengan mobil baru.

Dari sisi kinerja, hingga separuh pertama tahun ini, CNAF mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp 264 miliar . Pencapaian itu meningkat 104% secara tahunan. Target laba sebelum pajak di tahun ini sebesar Rp 356 miliar. Dan CNAF sangat yakin akan bisa mencapai target tersebut, imbuhnya.

Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim menjelaskan, laba setelah pajak BCA Finance hingga Juni mencapai Rp 853 miliar atau naik 6% secara tahunan. Ia optimistis, anak usaha Bank Cenral Asia (BCA) bisa mencatat laba hingga Rp 1,7 triliun hingga akhir tahun nanti.

Sumber : Harian Kontan Rabu 27 Juli 2022 hal 10

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only