Sri Mulyani: Arus Keluar Modal Asing Capai Rp 126,85 Triliun hingga Agustus

Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan arus keluar modal asing mencapai Rp 126, 85 triliun pada Agustus 2022. Hal itu merupakan dampak dari kenaikan suku bunga dan pengetatan likuiditas di negara maju, terhadap Indonesia dan negara-negara emerging market lainnya. 

“Meskipun memang terjadi movement capital outflow yang bahkan mencapai Rp 126,85 triliun, dampak terhadap yield relatively menjadi lebih bisa dikelola,” kata Sri Mulyani dalam rapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat pada Rabu, 31 Agustus 2022.

Dia mengatakan pemerintah dan Bank Indonesia terus menjaga stabilitas dari surat berharga negara. Hal itu membuat kinerja dari surat berharga negara atau SBN relatif juga stabil.

Menurutnya, kinerja dari SBN Indonesia dalam periode bergejolak ini, relatif dalam situasi yang baik dibandingkan negara-negara lain. Dia menuturkan Amerika US Treasury melonjak yield-nya hampir lebih dari 100 persen. 

Dalam hal ini, kata dia, Indonesia year to date mengalami juga terkoreksi dengan kenaikan dari bonds 10 tahun di 12,4 persen, Filipina lonjakan di 28,7 persen, dan Meksiko di 17,5 persen.

“Ini adalah sesuatu yang harus kita jaga karena berarti berhubungan dengan cost of fund dari pembiayaan,” ujarnya. 

Adapun pada 2019 sebelum terjadinya pandemi, kata dia, negara-negara emerging (yang kurang berkembang secara ekonomi) itu menikmati capital inflow atau arus masuk modal di sekitar US$ 70 miliar, sedangkan di 2022 terjadi outflow hingga minus US$ 50 miliar.

“Ini adalah reverse terhadap keberadaan hard currency terutama dolar yang akan sangat menentukan banyak negara. Indonesia juga mengalami capital outflow di mana kita lihat terutama dalam pemegang government bonds kita yang mengalami penurunan hingga Rp 126 triliun,” kata dia.

Sumber: Tempo.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only