Kondisi Keuangan Negara Ini Tak Baik, Aturan Insentif Pajak Direvisi

PARIS, Setelah mempertimbangkan berbagai aspek, Pemerintah Prancis akhirnya memutuskan untuk memperlambat pemberian insentif fiskal, berupa pengurangan pajak, menyusul kondisi keuangan negara yang sedang defisit.

Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mengatakan keringanan pajak diberikan atas kontribusi nilai tambah perusahaan (cotisation sur la valeur ajoutée des entreprises/CVAE). Keringanan pajak tersebut diberikan secara bertahap.

“Kami akan memotong pajak CVAE karena pajak produksi terlalu berat di Prancis, tetapi kami akan menghapusnya dalam dua tahap,” katanya dikutip dari news.yahoo.com, Minggiu (18/9/2022).

Ancaman resesi yang disertai dengan lonjakan inflasi dan risiko berkurangnya pasokan energi telah memaksa pemerintah untuk menyeimbangkan insentif ekonomi kepada perusahaan dengan kebutuhan untuk memperbaiki keuangan publik.

Pemerintah pun memutuskan belanja insentif pajak CVAE senilai US$4 miliar dibagi menjadi dua tahap, yaitu pada 2023 dan 2024, tidak lagi seperti rencana awal yang diberikan dalam satu tahun penuh.

Di sisi lain, pemerintah berupaya memulihkan kesenjangan anggaran di bawah 3% dari pengeluaran ekonomi. Menurut Le Maire, pemerintah harus mengubah rencananya meskipun terdapat kesulitan ekonomi.

“Ini lebih sulit, saya tidak akan menyembunyikannya, tetapi kami akan menjaga defisit publik sebesar 5% pada 2023,” tuturnya.

Dia menolak untuk mengulangi perkiraan bahwa akan terjadi pertumbuhan ekonomi hanya 1,4% untuk tahun depan. Menurutnya, skenario terburuk tersebut dapat dihindari dan prediksi anggaran tahun depan akan tetap positif.

Sumber: DDTCNews

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only