Duh, Harga CPO Turun Lima Hari Berturut-turut

Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives anjlok pada perdagangan Rabu (28/9/2022). Dengan demikian, penurunan harga CPO terjadi dalam lima hari perdagangan berturut-turut. Karena mengalami tren pelemahan sejak Kamis (22/9/2022).

Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives pada penutupan Rabu (28/9/2022), kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Oktober 2022 turun 319 Ringgit Malaysia menjadi 3.144 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman November 2022 anjlok 322 Ringgit Malaysia menjadi 3.181 Ringgit Malaysia per ton.

Sementara itu, kontrak pengiriman Desember 2022 terkoreksi 297 Ringgit Malaysia menjadi 3.226 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Januari 2023 terkikis 289 Ringgit Malaysia menjadi 3.269 Ringgit Malaysia per ton.

Serta, kontrak pengiriman Februari 2023 merosot 291 Ringgit Malaysia menjadi 3.312 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Maret 2023 merugi 291 Ringgit Malaysia menjadi 3.349 Ringgit Malaysia per ton.

Pada Rabu (28/9/2022), Indonesia mengumumkan rencana mereka untuk menetapkan harga acuan CPO pada US$ 792,19 per ton untuk periode 1-15 Oktober, turun dari US$ 846,32 per ton untuk 16-30 September. Harga baru itu akan menempatkan pajak ekspor minyak sawit sebesar US$ 33 per ton dari sebelumnya US$ 52 per ton.

Trader minyak sawit David Ng mengatakan, langkah produsen minyak sawit terbesar dunia akan menimbulkan persaingan yang lebih besar untuk ekspor minyak sawit Malaysia.

“Patokan Desember 2022 jatuh di bawah 3.300 Ringgit Malaysia per ton, terendah sejak November 2020. Hal ini karena Indonesia mengurangi harga referensi pajak yang menurunkan pajak ekspor. Secara tidak langsung membuat ekspor sawit Malaysia kurang kompetitif,” katanya sembari menambahkan melemahnya sentimen global turut meredam sentimen pelaku pasar.

Sementara itu, pemilik dan salah satu pendiri Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura Sathia Varga mengatakan, sentimen pasokan yang lebih tinggi juga membebani CPO berjangka untuk ditutup lebih rendah.

“Pasokan akan lebih tinggi seperti stok minyak sawit yang meningkat. Kami memperkirakan stok September 2022 akan naik lebih tinggi dari Agustus,” tambahnya

Sumber : investor.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only