Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menceritakan bahwa negara G20 sempat tak setuju Indonesia membangun industri hilirisasi.
Saat bertemu dengan menteri investasi negara-negara G20, Bahlil mengatakan dirinya memperjuangkan empat poin yaitu hilirisasi hasil tambang, kolaborasi dengan UMKM, pemerataan dana investasi, dan harga karbon.
“Apa yang terjadi? kami debat dengan menteri-menteri investasi dan ekonomi di negara-negara G20, mereka tidak menyetujui untuk dimasukkan salah satu kesepakatan bersama tentang hilirisasi,” jelasnya di Investor Daily Summit, Rabu (12/10).
Namun, Bahlil mengatakan ke negara-negara G20 bahwa mereka juga melakukan hilirisasi sebelum menjadi negara maju.
Misalnya, Inggris yang melarang ekspor wol untuk mendorong industri tekstil dalam negeri. Lalu, Amerika Serikat menerapkan pajak impor yang sangat tinggi di abad 19 sampai awal abad 20 untuk mendorong industri di dalam negeri.
Kemudian pada 1987, Finlandia melakukan pembatasan kepemilikan asing untuk memberdayakan pelaku usaha lokal.
“Saya katakan, ‘sekarang Indonesia mau ikut jejak jadi negara maju, terus tuan-tuan tidak mau? Tunjukkan kepada kami jalan yang harus ditempuh untuk mencapai puncak tangga yang tuan-tuan lakukan’,” cerita Bahlil.
Setelah melewati debat, akhirnya sejumlah negara tersebut pada saat itu menyetujui hilirisasi G20.
Bahlil mengatakan negara G20 seharusnya tidak boleh ada yang yang merasa lebih hebat dari negara lain. “Yang dibutuhkan adalah kolaborasi, jadi setop cara-cara lama karena Indonesia juga mau maju,” tegasnya.
Sebelumnya, Bahlil mengatakan bahwa terdapat negara-negara maju yang enggan Indonesia juga mengikuti jejaknya.
“Mereka tidak mau (kita hilirisasi), mereka ingin kita tetap membuka akses untuk mengekspor raw material (barang mentah). Berdebat kami selama tiga setengah bulan,” ungkap Bahlil.
Bahlil pun menegaskan bahwa setiap negara G20 memiliki derajat derajat yang sama, hingga akhirnya konsep hilirisasi disetujui.
“Saya katakan ke mereka, sudah setop tidak ada negara merdeka di dunia ini yang tergabung dalam negara G20 ini merasa lebih hebat dibandingkan negara-negara lain. Debat saya sama mereka dan alhamdulillah konsep ini disetujui,” ujarnya.
Sumber: cnnindonesia.com
Leave a Reply