BRIN Menantikan Kepastian Pemerintah dalam Pembangunan PLTN

Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menantikan kepastian pemerintah atas program Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Peta jalan yang jelas akan membuat kepastian tindakan yang harus diambil.

“Kalau nanti diputuskan, kita lebih fokus lagi. Riset kita lebih fokus ke teknologi apa?” kata Suparman, Pengembang Teknologi Nuklir Ahli Utama, BRIN, dalam acara webinar “Kesiapan Energi Terbarukan dan Nuklir dalam Mendukung Pencapaian Net-Zero Emission”, Senin, 24 Oktober 2022.

Suparman menceritakan pihaknya telah melakukan riset dengan berbagai teknologi. Menurutnya, ketidakfokusan membuat waktu dan tenaga terbuang.

Suparman membayangkan, jika sudah terpilih satu teknologi tertentu, kemungkinan akan dikerjakan keroyokan dalam mempelajari penguasaan teknologi tersebut. Ia berharap Indonesia tidak hanya jadi penonton. Untuk itu, butuh penguasaan teknologi, sehingga nanti bisa terjadi kemandirian teknologi dan tidak terus impor.

Unggul Priyanto, Perekayasa Ahli Utama, BRIN, juga menantikan kesungguhan pemerintah menyongsong Net Zero Emission. Ia menekankan dua hal, pertama mengenai skenario sampai 2060 nanti.

“Pembangkit listriknya apa saja yang mau dibangun, termasuk komposisi, jenis energi apa saja, dan harus betul-betul realistis, bukan hanya sekedar pasang target sekian,” jelas Unggul. 

Hal lain yang ia tekankan adalah kesiapan industri. “Jangan sampai ketika kita membangun, kemudian semua itu nanti akhirnya impor. Itu akan menjadi beban juga ke negara kita,” kata Unggul merujuk ke berbagai jenis pembangkit listrik.

Ia mengharapkan adanya suatu sistem inovasi yang bisa mendukung ekosistem inovasi. “Sistem inovasi adalah suatu sistem yang baik, termasuk aturan, pajak, fiskal. Jangan sampai barang impor pajaknya lebih murah daripada kita produksi sendiri,” jelasnya.

Sementara itu, Tri Mumpuni Iskandar, Ketua Dewan Pakar Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia, mengharapkan output maupun outcome yang jelas. “Ini kan tahun 2022, minimal tahun 2023 kita punya peta jalan yang jelas,” jelasnya.

Kejelasan tersebut membuat kepastian tindakan mana yang langsung bisa dieksekusi, mana yang harus dikampanyekan, mana yang masih berjuang, misalnya datang ke PLN atau instansi lain.

“Pokoknya suara BRIN ini jelas terdengar dan bisa berkontribusi, sehingga rakyat tahu bahwa kita sudah kerja keras, tetapi memang banyak kendala di sana sini,” ujarnya.

tempo.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only