Pemerintah Dorong Akses Perempuan ke Sektor Keuangan Formal

JAKARTA — Pemerintah berupaya meningkatkan akses perempuan ke sektor keuangan formal. Hal ini mengingat perempuan berperan penting dalam pembangunan ekonomi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, perempuan berkontribusi menopang perekonomian keluarga.“Perempuan memiliki kontribusi penting dalam memulihkan ekonomi domestik, terutama melalui bisnis UMKM yang saat ini didominasi perempuan,” ujarnya, Selasa (25/10/2022).

Sri Mulyani mencatat, 12 triliun dolar AS atau 11 persen dari produk domestik bruto global dapat diciptakan jika semua negara memajukan kesetaraan perempuan. 

“Jika kita bahkan dapat mewujudkan potensi perempuan terutama bidang ekonomi dan pasar tenaga kerja, kita berpotensi menciptakan kegiatan ekonomi 28 triliun dolar AS atau setara 26 persen dari PDB dunia,” ucapnya.

Untuk mendukung perkembangan sektor UMKM, Sri Mulyani memaparkan beberapa insentif dari pemerintah selain akses pinjaman atau kredit. Pertama, dari sisi perpajakan, pelaku UMKM beromzet di bawah Rp 4,8 miliar mendapatkan tarif pajak final rendah sebesar 0,5 persen.

Adapun kegiatan UMKM juga didukung Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang bertugas mengelola dana bergulir bagi pembiayaan UMKM. Selain itu, Sri Mulyani, pemerintah memberdayakan UMKM bisa ekspor melalui berbagai instrumen, seperti akses pinjaman melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

“Ini semua dialokasikan melalui penggunaan anggaran secara langsung atau tidak langsung agar kita mampu terus menerus memberdayakan dan memperkuat peran UMKM dan khususnya perempuan,” ucapnya.

republika

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only