Samudera Indonesia Stock Split 1:5 agar Sahamnya Likuid

Jakarta, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), emiten pelayaran akan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:5 untuk meningkat likuiditas saham.

Berdasarkan informasi pada keterbuaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai nominal saham Samudera Indonesia sebelumnya sebesar Rp 25 per lembar saham. Dengan dilakukanya stock split maka nilai nominal sahamnya sebesar Rp 5 lembar saham.

Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan Samudera Indonesia Farida Helianti Sastrosatomo menjelaskan, jumlah saham sebelum stock split berjumah 3.275.120.000 saham. “Sedangkan setelah stock split menjadi 16.375.600.000 saham,” kata dia dalam keterangnya, Rabu(2/11/2022).

Farida menerangkan stock split untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham SMDR serta meningkatkan jumlah saham beredar di masyarakat. “Dengan stock split diharapkan meningkatkan daya tarik investor atas saham SMDR karena harga saham lebih terjangkau terutama bagi para investor retail dan meningkatkan eksposur perseroan,” ungkap Farida

Pada aksi korporasi pemecahan saham 2017 dengan rasio 1:20 , setelah stock split volume perdagngan harian Samudera Indonesia meningkat dari rata-rata 2 juta transaksi saham per hari menjadi 6 juta transaksi dalam per hari.

Dalam rangka stock split, Samudera Indonesia akan meminta persetujuan dalam rapat umum pemegang saham (RUPSLB) pada 9 November 2022. Sedangkan jadwal pelaksanaan stock split kepada publik dan BEI akan dilaksanakan pada 16 Desember 2022.

Samudera Indonesia juga membukukan pendapatan jasa US$ 853,93 juta hingga kuartal III 2022 atau melesat 92,86% dari periode yang sama tahun lalu US$ 442,75 juta. Dalam laporan keuangan per 30 September 2022, Samudera Indonesia mencatatkan biaya jasa US$ 543,03 juta, naik dari US$ 329,8 juta secara year on year (yoy).

Laba bruto Samudera Indonesia sebesar US$ 310,89 juta sampai 30 September tahun ini, lebih tinggi dari US$ 112,94 juta secara yoy.

Sedangkan beban umum dan administrasi US$ 36,04 juta, kerugian kurs mata uang asing neto US$ 486.920, keuntungan penjualan dan penurunan nilai aset tetap US$ 314.480, serta pendapatan bunga US$ 1 juta.

Sehingga, laba sebelum pajak penghasilan US$ 267,27 juta dan laba periode berjalan hingga kuartal III 2022 senilai US$ 262,8 juta.

Sumber: Beritasatu.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only