Harga Minyak Turun ke US$88,91 Imbas Pemilu Paruh Waktu AS

Harga minyak jatuh lebih dari US$2 dalam perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Harga minyak lesu akibat kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar di China dan kegelisahan hasil pemilihan paruh waktu AS.

Mengutip Antara, Rabu (9/11), harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari turun US$2,56 atau 2,6 persen ke level US$95,36 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember merosot US$2,88 atau 3,14 persen ditutup di US$88,91 per barel.

“Pasar memasuki hari ini dengan tingkat skeptisisme tertentu seputar pemilihan. Pasar menunggu untuk melihat apa hasilnya dari jenis situasi di sini,” kata Direktur Energi Berjangka Mizuho di New York Bob Yawger.

Saham-saham AS juga berputar-putar karena pelaku pasar menunggu untuk melihat apakah Capitol Hill akan mengalami pergeseran kekuatan.

Sebelumnya kedua harga acuan sempat berada di level tertinggi sejak Agustus di tengah kabar bahwa China berencana keluar dari pembatasan ketat covid-19.

Namun, harapan tersebut sirna akibat lonjakan kasus baru di Guangzhou dan kota-kota lainnya di China.

“Meningkatnya kasus covid di China ada di radar sebagian besar pedagang pagi ini, karena berita penguncian terus berlanjut,” kata Wakil Presiden Senior Perdagangan di BOK Financial Dennis Kissler.

Pelaku pasar juga khawatir inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga dapat memicu resesi global. Mereka akan memantau data harga konsumen AS pada Kamis (10/11).

cnnindonesia

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only