Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kontribusi PPN dalam negeri hingga akhir Oktober 2022 tercatat sebesar 22,6%. Dengan angka tersebut, PPN dalam negeri tercatat memiliki porsi paling banyak dibandingkan dengan pos lainnya, termasuk PPh badan.
“PPN ini sumbangannya kepada total pajak [sebesar 22,6%], sedikit di atasnya pajak korporasi [sebesar 20,6%],” ujar Sri Mulyani.
Dengan kontribusi tersebut, penerimaan PPN dalam negeri pada Januari—Oktober 2022 tercatat mengalami pertumbuhan hingga 38,4%. Kenaikan ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja pada periode yang sama tahun lalu sebesar 13,3%.
Selain mengenai penerimaan pajak, ada pula ulasan terkait dengan pembangunan sistem e-tax court yang dilakukan Pengadilan Pajak.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kinerja PPN dalam negeri hingga Oktober 2022 menunjukkan adanya momentum pertumbuhan ekonomi dari kegiatan-kegiatan yang berdampak pada penerimaan pajak.
Namun, ada juga faktor kenaikan tarif PPN dari 10% menjadi 11%. Hal ini terlihat dari kinerja bulanan yang sudah menunjukkan tren perlambatan. Untuk kinerja pada Oktober, pertumbuhan hanya tercatat 29,2%. Padahal, pada kuartal III, pertumbuhan bisa mencapai 70,6%.
news.ddtc.co.id