Penerimaan Pajak Industri Pengolahan Turun, Efektivitas Hilirisasi Dipertanyakan

Pertumbuhan penerimaan pajak sektoral pada semester I- 2023 di industri pengolahan menurun dibandingkan saat pandemi. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) pun pertanyakan efektivitas program hilirisasi.

Kepala Center of Industry, Trade, and Investment Indef Andry Satrio Nugroho menilai, program hilirisasi yang digaungkan pemerintah hingga saat ini masih belum mendorong penerimaan perpajakan, khususnya di sektor industri pengolahan.

“Kalau kita melihat, keberhasilan di hilirisasi ini adalah meningkatkan kinerja dari industri pengolahan karena adanya proses penambahan nilai tambah dari komoditas-komoditas kita, khususnya di minerba. Tapi saat ini kita masih belum melihat penerimaan yang cukup besar dari proses hilirisasi tersebut,” kata Andry dalam Diskusi Publik Surplus APBN Buat Siapa?: Evaluasi Realisasi APBN Semester I-2023, Selasa (18/7).

Selain program hilirisasi, menurutnya deindustrialisasi juga memberikan dampak terhadap penerimaan perpajakan negara, yang berakibat pada penerimaan pajak di sektor industri pengolahan selalu tumbuh rendah setiap tahunnya.

Pertumbuhan penerimaan pajak sektoral pada semester I-2023 di industri pengolahan hanya mencapai 8%, lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun sebelum pandemi 2019 yang mencapai 12,4%.

Adapun kontribusi perpajakan untuk sektoral di industri pengolahan juga menurun, dari yang awalnya 28,7% di tahun sebelum pandemi, kini hanya mencapai 27,4%.

“Industri pengolahan, dari segi output per PDB (Produk Domestik Bruto) atau kontribusi terhadap ekonomi Indonesia itu selalu mengalami penurunan, di penerimaan perpajakannya juga selalu turun,” katanya.

Padahal, Andry berpendapat industri pengolahan adalah salah satu mesin untuk meningkatkan rasio pajak negara.

Karenanya, penurunan penerimaan pajak di sektor industri pengolahan menjadi warning bagi perekonomian Indonesia di tengah gejala deindustrialisasi dan program hilirisasi yang sedang berjalan saat ini.

Ia juga melihat ada indikasi kinerja ekspor dan impor yang terkontraksi di semester I tahun ini. Maka dari itu, pemerintah perlu menyiapkan ancang-ancang di semester selanjutnya untuk meningkatkan kinerja di sektor industri, khususnya industri pengolahan.

Sumber : nasional.kontan.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only