Menperin Buka-bukaan soal Rencana Insentif Pajak Mobil Hybrid

Kementerian Perindustrian memastikan akan menggelontorkan insentif pajak untuk pembelian mobil hybrid electric vehicle (HEV). Langkah ini menyusul kebijakan insentif motor listrik yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan jumlah insentif pajak yang akan diberikan untuk mobil hybrid akan berbeda dengan mobil listrik yang akan diberikan potongan PPN 10%.

“Kita siapkan beberapa program ada program LCGC ada program hybrid ada program kendaraan listrik berbasis baterai itu masing-masing punya program yang berbeda,” ujar Agus Gumiwang, di Gedung DPR RI, Senayan, Kamis (31/8/2023).

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier mengatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2021, baik mobil listrik berbasis baterai (BEV), HEV, atau pun Plug In Hybrid Electric Vehicle (PHEV), sudah mendapatkan insentif karena sama-sama bisa menurunkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) fosil.

“Nanti kita akan pikirkan, nanti Pak Menteri mengusulkan dia dapat skema di PPN, besarannya nanti biar Kementerian Keuangan yang menghitung. Ya paling tidak kita upaya untuk mendorong itu karena dia punya kontribusi mengurangi emisi karbon,” ujarnya, dalam kesempatan yang sama.

Selain itu, Taufiek memastikan insentif yang diberikan tidak akan melebihi yang diberikan kepada mobil listrik yakni PPN 1% saja. Pasalnya, mobil hybrid tetap mengeluarkan emisi yang lebih banyak.

“Kalau dari emisi nya kan masih ada emisinya. Logikanya 50% lah, tapi otoritas untuk memberikan itu kan dari Kementerian Keuangan. Paling nggak upaya untuk mendorong itu sebagai skema daripada mengurangi polusi. Industri tumbuh bisa serap tenaga kerja dan banyak multiplier efek yang bisa didapatkan program pemerintah itu,” jelasnya.

Sementara menyangkut insentif LCGC (Low Cost Green Car), Taufiek menjelaskan insentif ini bertujuan agar masyarakat bisa menjangkau pembelian mobil ramah lingkungan dengan harga murah.

“Kedua mobil yang dihasilkan adalah mobil yang karbonnya cukup rendah juga karena low cost green car (LCGC). Karena 62% masyarakat bisa menjangkau sampai 300 juta atau pemerintah masuk supaya masyarakat juga bisa menikmati mobil yang bagus, berkualitas, dan rendah emisi,” jelas dia.

Sumber : detik.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only