Menkumham Sebut Harus Ada Regulasi Lindungi Ekonomi Kreatif dari AI

Jakarta. Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengatakan kasus pejabat Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) Kementerian Keuangan, Rafael Alun Trisambodo, berdampak kepada tax ratio atau rasio pajak di Indonesia. Menurut dia, kasus pamer kekayaan dan adanya kekayaan janggal Rafael Alun menyebabkan rasio pajak Indonesia semakin rendah.

“Salah satunya gara-gara si Rafael Alun ini. Harusnya uang masuk ke penerimaan negara, ternyata masuk ke kantong sendiri. Dan itu tidak mungkin Rafael Alun melakukan sendiri. Itu berjamaah,” ujar dia dalam diskusi virtual Indef pada Selasa, 28 Maret 2023.

Rasio pajak adalah perbandingan atau persentase penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto atau PDB. Saat ini rasio pajak Indonesia termasuk nomor buncit di dunia. Indonesia berada di nomor 134 dari 143 negara.

Secara umum, pengaruh dari kasus Rafael Alun Trisambodo itu bisa terlihat nanti pada 31 Maret 2023, batas akhir periode pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan pajak.

Diskusi virtual yang digelar Indef merespons beberapa isu yang terjadi saat ini. Beberapa di antaranya adalah maraknya pejabat pamer harta serta kemungkinan adanya pembangkangan sipil untuk membayar pajak.

“Kita beli rumah, beli properti, ada pajak final. Uang kita di bank dapat bunga, ada pajak final juga. Semua kena pajak. Jadi kemampuan kita untuk menghindar bayar pajak itu rendah,” ucap Faisal.

Faisal Basri juga menyorot kinerja Dirjen Pajak yang tidak prima. Menurut dia, kemampuan pemerintah untuk menghimpun pajak kian hari kian turun. “Sepanjang tahun di era Presiden Jokowi (Joko Widodo), hanya satu tahun pada 2021 karena ada tax amnesty. Saat ada tax amnesty, pendapatan pajak naik, tapi setelah itu turun lagi. Tahun ini tax ratio akan turun lagi,” tutur dia.

Sumber : MSN.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only