Emiten Wine, Bir dan Bar Siapkan Strategi Agar Tak Sempoyongan Menenggak Pajak Hiburan

Pengenaan pajak hiburan menjadi perhatian sejumlah emiten yang berhubungan dengan sektor tersebut. Laju saham PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) dalam satu pekan terakhir tergerus 3,25%. Dan pada perdagangan kemarin, MLBI ditutup terkoreksi 1,32% ke level Rp 7.450 per saham.

Begitu juga saham PT Hatten Bali Tbk (WINE). Kemarin, saham WINE terkoreksi 3,74% menjadi Rp 412. Tapi sepekan terakhir WINE melonjak 13,19%.

Begitu juga saham pengelola restoran dan bar, PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY). Selama sepekan saham LUCY turun 1,3% ke harga Rp 152. Sedangkan saham PT Island Concepts Indonesia Tbk (ICON), yang juga menyediakan spa, stagnan di posisi Rp 50 per saham.

Hantaman pajak hiburan memang membuat para emiten langsung memasang kuda-kuda. Tujuannya adalah menyiasati agar kenaikan pajak hiburan takmembuat mereka terkapar.

Direktur PT Island Concepts IndonesiaTbk Oktavianus Kuntjoro, menyatakan, penetapan pajak hiburan bakal memukulbisnis ICON, terutama bisnis fasilitas spa. Meski tidak merinci jumlah penurunan bisnis dari segmen spa, Kuntjoro memastikan ICON akan mencari peluang di bisnis lain. Misalnya menyewakan kondoteldan vila yang belum terjual milik emitenini. “Ini menangkap peluang turis asing,”
katanya ke KONTAN, Jumat (19/1).

Langkah lain mengembangkan beach club yakni Locca dengan event hiburan bertaraf internasional. Serta mengoptimalkan lahan di samping Locca.

Sedangkan pengelola restoran dan barPT Lima Dua Lima Tiba Tbk (LUCY) langsung berbenah. Menurut Sekretaris Perusahaan LUCY, Ratna Sari, emiten sahamini bakal mengoptimalkan konsep restoran dan hiburan terbaru.

Misalnya dengan membuka outlet Lucyby The Beach di Pantai Indah Kapuk pada April mendatang. Kemudian mengembangkan gerai Lucy Currated Compound dan Lucy Beer Mart.

Dengan upaya ini, Ratna tetap optimistis laju pertumbuhan bisnis LUCY bisapositif tahun ini. Kendati begitu, “Pengenaan pajak hiburan wajar, asalkan tarif nya juga wajar,” kata Ratna.

Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan WINE, Ketut Sumarwan mengklaim bahwa WINE tak berdampak langsung kenaikan pajak hiburan. Lain cerita,kata Ketut, jika efek pajak itu menyebarke industri pariwisata termasuk hotel.

Meski begitu, WINE tetap mengantisipasi kondisi tersebut. WINE pada tahunini bakal mulai memperluas pasar. Yaknimemperluas pasar ke daerah-daerah yangbukan destinasi wisata. Caranya lewatpromosi dan perhelatan wine testing.

Head Customer Literation and Education PT Kiwoom Sekuritas, OktavianusAudi melihat, pengenaan pajak hiburanbakal memberatkan para emiten tersebut. la memprediksikan, beban pajak yang ditanggunug oleh ICON naik 30%pada tahun ini dan berpotensi menggeruslaba. Proyeksi itu juga berlaku untuk emiten produsen minuman alkohol.

Alhasil, Audi masih wait and see untukemiten minuman alkohol. Dia melihatsupport saham WINE di harga Rp 376 dan resistance di Rp 446. Dia juga memberi rekomendasi hold saham MLBI dengan target harga Rp 8.425 per saham.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gustatidak merekomendasikan WINE, karena tidak likuid. Sementara pengamat PasarModal & Founder WH-Project, WilliamHartanto merekomendasikan bu LUCY.Dia melihat support LUCY di harga Rp 150 dan resistance Rp 170 per saham.

Sumber : Harian Kontan 20 Januari 2024, Halaman 1

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only