Otoritas Ini Siapkan Tarif Pajak Khusus untuk Kendaraan Listrik

Pemerintah Malaysia tengah menyiapkan tarif khusus pajak kendaraan bermotor (PKP) yang berlaku untuk kendaraan listrik mulai 1 Januari 2026.

Menteri Perhubungan Anthony Loke mengatakan pemerintah akan tetap memberikan insentif pajak yang menarik untuk pengguna kendaraan listrik. Menurutnya, kebijakan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah menurunkan emisi karbon.

“Tarif pajak yang baru nanti 85% lebih rendah dari tarif pajak kendaraan bermotor
normal. Kami berharap langkah ini bisa mendorong masyarakat beralih menggunakan kendaraan listrik,” katanya, dikutip pada Minggu (9/6/2024).

Loke menuturkan tarif pajak kendaraan listrik akan ditinjau setiap 5 tahun. Hal ini
dilakukan untuk memastikan efektivitas instrumen pajak saat transisi menuju
kendaraan tanpa emisi serta dampaknya terhadap penerimaan negara.

Menurutnya, tarif pajak kendaraan listrik juga akan diatur progresif mengikuti daya
listrik pada mesin kendaraan. Dengan demikian, sambungnya, kendaraan listrik
dengan daya besar bakal dikenakan pajak lebih tinggi.

Dia menjelaskan peningkatan daya pada mesin kendaraan listrik akan merepresentasikan peningkatan harga beli, ukuran, segmen, serta bobot kendaraan.

Kemenhub masih menyusun lapisan tarif pajak kendaraan bermotor untuk kendaraan
listrik. Misal, kelompok I akan mencakup motor listrik dengan daya 1 watt hingga
100.000 watt. Sementara itu, kelompok II mencakup antara 100.001 watt hingga
210.000 watt, dan seterusnya.

Pada kendaraan listrik kelompok I, tarif minimum pajaknya senilai RM20 atau sekitar
Rp325.900 dan tarif maksimumnya senilai RM70 atau Rp1.14 juta.

Loke menyebut pemerintah memberikan insentif pembebasan pajak kendaraan bagi
semua pengguna kendaraan listrik mulai 1 Januari 2022 hingga 31 Desember 2025.

Setelah periode tersebut, pemerintah akan menyusun kebijakan pajak yang baru untuk kendaraan listrik, baik pajak kendaraan bermotor maupun bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB).

“Tarif BBNKB yang baru ini akan ditetapkan hanya untuk kendaraan listrik kategori
battery electric vehicle dan fuel cell electric vehicle,” ujar Loke seperti dilansir
malaymail.com.

Sumber : news.ddtc.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only