Insentif PPN DTP Dongkrak Penyaluran KPR

JAKARTA. Kredit kepemilikan rumah (KPR) tumbuh mekar di paruh pertama tahun ini. Hal itu tak lepas adanya insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk pembelian properti hingga Rp 5 miliar.

Namun, insentif PPN DTP 100% hanya berlaku untuk pembelian rumah yang diserahterimakan dari November 2023 sampai 30 Juni 2024. Insentif masih berlaku untuk rumah yang akan diserahterimakan hingga Desember 2024, tapi pajak yang ditanggung hanya 50%.

Sejumlah bank tetap optimistis KPR berlanjut tumbuh hingga akhir tahun, meski insentif PPN DTP lebih kecil. Sebab, kebutuhan rumah masih tinggi. Bank juga masih bisa berkolaborasi dengan pengembang untuk memberikan promo tambahan.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), KPR/KPA per Mei 2024 tumbuh 14,3% secara tahunan. Lajunya naik dari April yang tumbuh 14,2% dan dari Desember 2023 yang baru tumbuh 12%.

Jika dirinci, pertumbuhan KPR paling besar hingga April berasal dari tipe ukuran di atas 70 meter persegi (m2) ke atas, yakni tumbuh 23,79%. Lajunya naik dari 17,97% per Desember 2023.

SVP Consumer Loans Bank Mandiri, Dessy Wahyuni, mengatakan penurunan insentif pajak itu bisa menurunkan minat pengajuan KPR karena harga rumah yang dibayar lebih tinggi dibanding saat insentifnya 100%.

Namun, pihaknya bersama pengembang telah menyusun beberapa inisiatif yang diproyeksikan bisa mendongkrak minat beli rumah, lewat promosi bersama dan  program taktikal. “Hal ini diharapkan menarik minat membeli rumah,” ujar Dessy kepada KONTAN, Jumat (28/6).

Per Mei 2024, KPR Bank Mandiri tumbuh 14%-15%. Dessy bilang, pertumbuhan dua digit itu akan terus dijaga sampai akhir tahun.

Agak berbeda, EVP Consumer Loan BCA Welly Yandoko menyebut kebutuhan rumah masih tinggi. Sehingga, ia menilai ada tidaknya insentif pajak, tak berdampak signifikan pada penyaluran KPR. “Insentif itu hanya berdampak pada sebagian kue KPR, karena ada syarat batas waktu serah terima. Sementara selama ini, developer banyak jual rumah  inden,” kata dia.

Welly optimistis KPR masih akan terus berlanjut tumbuh dengan baik. Per Maret 2024, KPR BCA tumbuh 11%.

Sementara itu, BTN mencetak kredit Rp 348,4 triliun per Mei 2024, tumbuh 14,38% secara tahunan. Sebagian besarnya ditopang KPR.      

Sumber : Harian Kontan Senin 01 Juli 2024 hal 11

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only