JAKARTA. Berakhirnya program insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) 100% pada 30 Juni 2024, bakal memukul penjualan emiten properti.
Selama ini, kontribusi insentif tersebut cukup besar terhadap penjualan emiten. Tak terkecuali bagi PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Di semester pertama tahun ini, 25%-30% penjualan ASRI berasal dari program PPN DTP. Penjualan ini berasal dari sejumlah proyek hunian dan apartemen.
Tony Rudiyanto, Sekretaris Perusahaan ASRI, mengakui, insentif PPN DTP sangat membantu penjualan ASRI. Ia optimistis penjualan ASRI akan tetap tumbuh meski insentif PPN DTP 100% berakhir.
“Demi menjaga pertumbuhan penjualan, kami akan terus meluncurkan produk-produk unggulan baik di kawasan Alam Sutera maupun Suvarna Sutera,” ujar Tony, akhir pekan lalu.
Belanja modal
Di kuartal I-2024, ASRI telah menyerap belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp 80 miliar. Capex tersebut untuk mengakuisisi lahan properti. Sedangkan total pendapatan prapenjualan alias marketing sales ASRI di kuartal I-2024 mencapai sebesar Rp 575 miliar.
Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas, Vicky Rosalinda memperkirakan, kinerja ASRI di kuartal II 2024 masih berpeluang tumbuh. Salah satu sentimennya adalah pendapatan berulang atau recurring income dan melandainya laju inflasi Indonesia.
Sedangkan Technical Analyst Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora memproyeksi, kinerja ASRI di kuartal II 2024 masih stagnan. “Tingginya suku bunga jadi pemberat sektor properti dan membuat konsumen menahan pembelian rumah hunian,” katanya.
Andhika merekomendasikan buy on weakness ASRI dengan target Rp 140 per saham. Sementara Vicky merekomendasi trading buy ASRI dengan target harga Rp 134.
Sumber : Harian Kontan Selasa 02 Juli 2024 hal 4
Leave a Reply