Pajak merupakan salah satu kewajiban yang harus dijalankan warga negara, baik itu karyawan maupun pengusaha. Namun ada orang enggan untuk menunaikan kewajiban pajak, namun langsung membagi penghasilanya ke masyarakat yang membutuhkan
Dia adalah pengusaha sekaligus filantropis Amerika keturunan India, Manoj Bhargava (71). Dia lebih memilih mendonasikan uangnya langsung kepada mereka yang membutuhkan ketimbang bayar pajak.
Melansir dari laporan Forbes, Sabtu (26/10/2024), Manoj merupakan seorang konglomerat pemilik brand minuman berenergi ternama 5-hour. Dirinya tercatat pernah masuk dalam daftar orang terkaya di dunia pada 2013 lalu.
Saat itu dirinya tercatat memiliki kekayaan hingga US$ 1,5 miliar atau setara dengan Rp 23,46 triliun (kurs Rp 15.646/dolar AS). Namun tidak lama setelahnya Manoj terdepak dari daftar tersebut dan tidak diketahui berapa besar kekayaan yang dimilikinya saat ini.
Dalam laporan itu dijelaskan terlahir dari keluarga kaya. Dia tumbuh besar hingga usia 14 tahun di India sebelum akhirnya pindah bersama keluarga ke Amerika Serikat dan menghabiskan hidup di sana.
Meski begitu saat Manoj kuliah di Princeton University, pria kelahiran 1953 ini memutuskan berhenti alias drop out dan kembali ke India.
Setelah 12 tahun di India, ia kembali ke AS dan memulai kariernya sebagai pengusaha. Pada awalnya Manoj memulai usaha di bidang plastik lalu beralih ke minuman energi yang ternyata sukses besar.
Minuman energi 5-Hour miliknya disebut-sebut bisa membuat pengguna tetap terjaga tanpa mengalami gangguan, dan mengklaim pangsa pasar lebih dari 90% di sektor minuman energi. Merek tersebut semakin dikenal setelah mendapatkan dorongan dari botol merahnya yang khas dan iklan TV yang sengaja dibuat murah dan norak.
Berkat itu Manoj Bhargava kini memiliki 35% saham perusahaan induk 5-Hour. Sedangkan 45% lainnya ia janjikan untuk disumbangkan dalam kegiatan amal di pedesaan India yang dilanda kemiskinan.
Wall Street Journal mencatat, selama menjadi orang kaya dia memperbaiki kehidupan di India. Tercatat dia memberikan US$ 445 juta kepada badan amal yang dia bangun. Dana tersebut kemudian akan diserahkan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat India.
Namun pada 2012, Manoj pernah terang-terangan menolak membayar pajak. Menurutnya, lebih bagus memberikan langsung kepada rakyat miskin dibanding memberikan uang dalam bentuk pajak ke pemerintah.
Total ada jutaan orang, layanan kesehatan umum, klinik spesialis dan pembedahan, turut merasakan uang donasi Manoj. Kendati demikian, kebaikan hati Manoj dianggap tak sejalan dengan visi pemerintah yang ingin mendongkrak pendapatan negara lewat pajak.
Di mana, pada Maret 2024 kemarin ia dituntut atas kasus penyalahgunaan pajak. Miliarder tersebut dituduh secara tidak benar menurunkan tagihan pajaknya dengan menghadiahkan saham senilai US$ 624 juta dalam kemitraan 5-Hour Energy miliknya kepada seorang warga negara Kanada bernama Indu Rawat, yang berteman dengannya selama ia menjadi biksu di India.
Ia kemudian membeli kembali saham tersebut dengan surat utang, tanpa pernah kehilangan kendali atas perusahaan tersebut. Kondisi inilah yang membuat beban pajaknya menjadi sangat rendah.
Di luar itu Manoj Bhargava juga dituduh mencoba menyembunyikan rekening bank Swiss miliknya dengan bantuan Rawat, yang membantunya dengan sumbangan amal untuk jutaan orang di India.
Aktivitas penggelapan pajak filantropis ini disebut-sebut terungkap ketika pihak berwenang Amerika meluncurkan penyelidikan yang lebih luas untuk menindak para miliarder yang menghindari pajak melalui sumbangan amal atau orang-orang yang menyamar.
Sumber: detik.com
Leave a Reply