Alasan Apple Inc lebih memilih Vietnam ketimbang Indonesia untuk membangun pabrik terungkap. Menurut Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi saat menjabat sebagai Menteri Komuni kasi dan Informatika, permintaan pembebasan pajak berupa tax holiday Apple selama 50 tahun untuk membangun pabrik di Indonesia ditolak oleh pemerintah.
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menegaskan, pemberian fasilitas pengurangan pajak penghasilan (PPh) badan atau tax holiday hanya selama 5 sampai 20 tahun. Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Kemenkeu, Dwi Astuti mengatakan pemberian fasilitas itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 69 Tahun 2024. “Jangka waktu itu tergantung pada nilai investasi dan sektor yang menjadi prioritas pemerintah,” jelas Dwi kepada KONTAN, Selasa (12/11).
Apabila ada investor yang mau berinvestasi di Ibu Kota Nusantaraa (IKN), jangka waktu pemberian tax holiday bisa bertambah panjang, yakni sampai 20 tahun. “Ketentuan ini diatur dalam PMK-28 Tahun 2024,” ujar dia.
Direktur Eksekutif Pratama Kreston Tax Research Institute Prianto Budi Saptono sependapat pemerintah menolak permintaan Apple. Apalagi berdasarkan asas legalitas sesuai UU Administrasi Pemerintah (UU No. 30/2014), permintaan itu melanggar norma hukum yang ada.
“Pemerintah harus tegas menolak permintaan Apple. Sebaliknya, jika pemerintah tidak keberatan, PMK 130/2020 (persyaratan tax holiday) dan perubahannya harus diamendemen dulu,” jelas Prianto kepada KONTAN, Selasa (12/11).
Adapun komitmen investasi Apple yang sudah digelontorkan berupa pembangunan pusat pendidikan dan pelatihan sudah mencapai Rp 1,71 triliun. Nilai investasi terse- but, menurut hitungan Prianto, hanya bisa meminta tax holiday selama tujuh tahun.
Sementara pengamat pajak dari Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar mengungkapkan, Apple tidak pernah meminta tax holiday. Tapi yang diminta perusahaan asal Amerika Serikat ini adalah pembebasan PPh 22 impor.
Salah satu penyebab kenapa Apple tidak memilih berinves tasi di Indonesia, menurut dia, lantaran posisi Indonesia da- lam rantai pasok produk Apple secara global masih minim. Inilah yang menyebabkan Apple lebih fokus berinvestasi di ritel, seperti bikin Apple Academy di beberapa kota.
Sumber: Harian Kontan, Kamis 14 November 2024 (Hal 2)
Leave a Reply