Asuransi Umum Siapkan Jurus Hadapi Kenaikan PPN

Isu daya beli masyarakat masih membayangi bisnis asuransi umum pada tahun depan. Meski begitu, ruang pertumbuhan premi dinilai masih terbuka untuk dimanfaatkan pelaku industri.

Daya beli masyarakat memang menjadi sorotan seiring rencana kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% pada tahun depan. Bila benar-benar direalisasikan, pelemahan daya beli masyarakat yang terjadi pada tahun ini terancam berlanjut.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bern Dwiyanto mengakui, penurunan daya beli masyarakat akan mempengaruhi roda bisnis, termasuk pada sektor asuransi umum. Selain itu, perubahan perilaku konsumen juga menuntut penyesuaian dari perusahaan asuransi, di mana produk-produk yang lebih personal serta berbasis digital semakin menjadi pilihan.

Sehingga adopsi teknologi menjadi keharusan bagi industri asuransi. “Industri diperkirakan masih bisa tumbuh positif tahun depan, meskipun berbagai upaya tetap perlu dilakukan untuk bisa mengatasi tantangan yang ada,” kata Bern, Senin (25/11).

Untuk menghadapi pelemahan daya beli, PT Zurich Asuransi Indonesia akan menambah kualitas layanan perusahaan. Salah satunya dengan melakukan up selling dan cross selling produk yang saat ini trennya meningkat.

Presiden Direktur Zurich Asuransi Indonesia Edhi Tjahja Negara menyebut, pihaknya juga akan terus melakukan inisiatif pada inovasi dan menjalin kolaborasi yang lebih solid, untuk menjawab kebutuhan pasar yang dinamis dan terus berkembang.

Zurich masih optimistis bisa mencatat pertumbuhan double digit pada tahun depan. Terutama pada beberapa produk, semisal asuransi perjalanan dan asuransi kesehatan, yang menurut Edhi punya peluang tumbuh tinggi.

Berdasarkan laporan keuangan per Oktober 2024 sendiri, premi bruto Zurich Asuransi Indonesia naik 14,6% secara tahunan menjadi Rp 2,20 triliun. Edhi menyebut, pertumbuhan pendapatan premi perseroan didorong sejumlah lini bisnis, seperti asuransi harta benda yang tumbuh 17% secara tahunan. Premi asuransi kendaraan bermotor juga meningkat sebesar 4%.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Diwe Novara menyebut pihaknya akan fokus menggarap nasabah korporasi pada 2025. Segmen ini masih akan jadi andalan, dengan proyeksi kontribusi premi sebesar 75% pada 2025. Sementara sisanya disumbang produk ritel.

Sumber : Harian Kontan 26 November 2024, Halaman 10

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only