Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan berbagai strategi untuk mendorong pertumbuhan pasar modal Indonesia. Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK, Mahendra Siregar, mengatakan pihaknya akan membentuk tim kerja untuk menindaklanjuti isu-isu yang telah dibahas oleh kedua pihak dalam Dialog Pelaku Pasar Modal Bersama Menteri Keuangan RI, Kamis (9/10/2025).
“Kami melihat bahwa perlu dibuat semacam satu tim kerja untuk menelaah beberapa isu dan hal-hal yang menjadi perhatian, agar dapat segera ditindaklanjuti,” ujar Mahendra di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
Dari sisi OJK, Mahendra menjelaskan bahwa tim kerja tersebut akan berada di bawah koordinasi Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi.
Sementara dari Kemenkeu, kerja sama akan difokuskan melalui Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan, Masyita Crystallin.
“Kemudian bersama-sama dengan tim Self-Regulatory Organization (SRO) dan asosiasi-asosiasi yang ada di bursa, berbagai hal yang perlu ditindaklanjuti akan diteruskan,” tutur Mahendra.
Inarno menambahkan, kerja sama antara OJK dan Kemenkeu merupakan langkah penting untuk memperkuat praktik governance, meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia, serta memperdalam struktur pasar modal nasional.
“Saya rasa hal ini sangat penting. Walaupun kita tahu saat ini terjadi pertumbuhan yang baik dalam IHSG, momentum ini justru penting untuk menjaga keberlanjutannya,” ujar Mahendra.
Ia berharap kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemenkeu dapat memberikan dampak langsung terhadap sektor riil dan iklim investasi di Tanah Air.
“Banyak hal yang bersifat strategis dan berkaitan dengan ekonomi makro. Namun, untuk hal teknis yang berkaitan langsung dengan pasar modal, akan ditangani oleh tim kerja yang telah dibentuk,” jelas Mahendra.
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dalam kesempatan yang sama berjanji akan memberikan insentif perpajakan bagi pasar modal Indonesia, dengan syarat perilaku investor perlu lebih tertib, khususnya dalam menghindari praktik transaksi tidak wajar.
“Tadi direktur bursa minta insentif terus, yang belum tentu saya kasih. Jadi saya bilang akan saya beri insentif kalau sudah merapikan perilaku investor di pasar modal. Artinya, praktik goreng-gorengan harus dikendalikan agar investor kecil terlindungi, baru saya pikirkan insentifnya,” ujar Purbaya.
Dialog Pelaku Pasar Modal tersebut turut dihadiri oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar; Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi; serta Direktur Utama BEI, Iman Rachman, bersama jajaran direksi BEI lainnya.
Sumber: republika.co.id

WA only
Leave a Reply