Pendapatan Pajak Sumsel Berkurang, PKB-BBNKB Masuk Kas Daerah

Terhitung 5 Januari 2025, pemerintah kabupaten/kota di Sumatera Selatan akan menerima pendapatan di sektor PKB (pajak kendaraan bermotor) dan BBNKB (Bea balik nama kendaraan bermotor) secara real time dari para wajib pajak (WP).

Nantinya, 66% pendapatan pajak tersebut akan langsung masuk ke kas daerah, sisanya 34% masuk ke kas Pemprov Sumsel. Acuannya adalah UU 1/2022 dan PP 35/2023.

Pembagian itu berbeda dengan pelaksanaan saat ini, di mana 30% masuk ke kas daerah sedangkan Pemprov Sumsel 70%. Mekanisme yang dipakai saat ini menggunakan sistem bagi hasil.

“Pemkab/Pemkot akan mendapat opsen PKB dan opsen BBNKB sebesar 66% dari pembayaran pajak yang terutang. Pembagian opsen dilaksanakan secara real time ketika WP membayar pajak tersebut,” ujar Kepala Bapenda Sumsel, Achmad Rizwan, Selasa (22/10/2024).

Ia menjelaskan implementasi itu akan mengurangi pendapatan pajak daerah bagi Pemprov Sumsel. Namun, pihaknya belum mau menyebut berapa nilai pendapatan yang berkurang.

“Pendapatan Pemprov Sumsel akan berkurang dari dua sektor pajak ini. Kalau sekarang pembagiannya melalui mekanisme dana bagi hasil yang dikelola oleh Pemprov pembagian ke daerah sebesar 30%. Dengan adanya opsen PKB dan BBNKB maka daerah mendapat 66%,” terangnya.

Dia menyebut, MBLB (mineral bukan logam dan batuan) akan menjadi sumber pendapatan baru bagi Pemprov Sumsel. Sumber pajak baru ini diharapkan dapat menutup kekurangan dari dua sektor pajak PKB dan BBNKB.

“Opsen pajak MBLB akan jadi sumber pendapatan baru,” ungkapnya.

Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengatakan, opsen pajak adalah bagian dari transformasi sistem pendapatan tentang pajak daerah, dimana sebelumnya menggunakan sistem bagi hasil menjadi split payment.

Dengan demikian, kata dia, masing-masing kabupaten kota dapat menghitung pendapatan asli daerah secara real time tanpa menunggu konsolidasi, perhitungan dan lain sebagainya.

“Pemkab/Pemkot kini bisa melihat langsung penerimaan dan potensi yang akan diterima. Jika realisasi pendapatan masih rendah, nanti kolaborasi dan sinergi bisa dilakukan untuk mengoptimumkan pendapatan,” tukasnya.

Sumber : www.detik.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only