Resep Ekonomi Menangkal Korona

JAKARTA. Tantangan pertumbuhan ekonomi tahun ini berat. Efek penyebaran virus korona (Covid-19) yang terus meluas meluluhlantakkan sejumlah tanda-tanda pemulihan ekonomi global, termasuk di Indonesia.

Bank Indonesia (BI) bankan memilih memangkas pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019 sebesar 4,9%, dibawah proyeksi awal BI sebesar 5,1%-5,5%. Pun dengan lembaga internasional yang juga memangkas proyeksi ekonomi.

Pemerintah mengaku taak diam untuk mempertahankan optimisme. Jika tak ada aral melintang, rencananya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan kebijakan-kebiijakan  untuk mengungkit ekonomi pasca Sidang Kabinet, Selasa (25/2) hari ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, paket kebijakan merupakan respon terhadap perkembangan perekonomian dunia saat ini. “Besok (selasa, 25/2) kami akan sampaikan kepada Bapak Presiden bahwa perekonomian dunia sangat terpengaruh virus Korona yang sampai hari ini masih belum dipastikan akan jadi sepanjang apa dan pengaruhnya ke berbagai negara,” tutur Sri Mulyani, Senin (24/2).

Beberapa negara telah melakukan persiapan skenario pelemahan ekonomi yang serius. Bahkan, sejumlah negara telah merevisi penurunan proyeksi pertumbuhan ekonominya seperti Singapura.

Untuk itu, pemerintah juga harus menyiapkan antisipasi terhadap potensi pelemahan ekonomi global maupun domestik. Utamanya, antisipasi sektor-sektor yang paling terpukul langsung akibat Covid-19 sehingga membebani laju pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020.

Selain sektor pariwisara yang perlu mendapat insentif, pemerintah juga menyasar sektor lain, yakni perumahan. Sri Mulyani sebelumnya menyebut, pemerintah akan menambah volume rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sekitar 224.000 unit rumah dengan estimasi penembahan anggaran Rp 1,5 triliun.

Sejatinya, pemerintah telah mengalokasikan dana Fasilitas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun ini sebesar Rp 11 triliun untuk 102.500 unit rumah. “Sektor perumahan memberikan multiplier effect yang besar juga sehingga kami diminta untuk meningkatkan (insentif),” kata Sri Mulyani.

Jaga daya beli

Dari segi konsumsi, masyarakat, Menkeu sebelumnya menyatakan akan menambah anggaran program bantuan sosial (Bansos) dari program Kartu Sembako sebesar Rp 3,8 triliiun. Sebagai catatan alokasi anggaran ini sebesar Rp 28,08 triliun untuk program serupa bernama Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

“Jadi kami melihat kombinasi dari itu sehingga besaok akan dilaporkan ke Bapak Presiden dan nanti akan kita umumkan setelah sidang kabinet,” ujar Sri Mulyani. Asal tahu saja, program Bansos memang menjadi andalan tahun ini. Pemerintah telah mengalokasikan dana Bansos dalam APBN 2020 sebesar Rp 226,1 triliun atau meningkat naik 12,5% dibandingkan dengan alokasi anggaran tahun lalu yang mencapai Rp 200,9 triliun.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, kebijakan insentif tersebut tampaknya insentif sebagai upaya pemerintah menopang perekonomian dan daya beli kelompok 20% masyarakat terbawah yang terbilang paling sensitif terhadap perlambatan ekonomi.

Namun menurut Josua, insentif untuk sektor perumahan tidak akan begitu efektif lantaran membutuhkan proses dan waktu lebih lama dalam implementasinya.

“Misalnya rumah subsidi untuk MBR itu kan inisiatifnya sudah ada, tapi selama ini pasokan belum mencukupi, backlog masih besar dan di sisi lain kalau ditambah pun kuotanya tetap butuh waaktu juga untuk pembangunannya,” tutur Josua kepada KONTAN, Senin (24/2).

Josua menilai, bantuan yang bersifat langsung kepada masyarakat seperti tambahan Bansos akan lebih efektif karena bisa langsung digunakan dan terlihat efeknya.

Adapun Josua mengingatkan pemerintah untuk juga fokus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, dan menjaga inflasi agar tetap terkendali.

Apalagim pasokan barang dan bahan baku yang menurun dari China berpotensi menyebabkan industri sulit berproduksi sehingga dapat mendorong inflasi.

“Harus diwaspadai kalau stok barang dan bahan baku di dalam negeri sudah menipis karena suplai dari luar turun drastis,” ujar dia.

Sumber: harian kontan selasa 25 feb 2020

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only