Insentif PPN Pacu Penjualan Properti

Stimulus di sektor properti mampu mendorong laju penjualan properti di dalam negeri. Banyak konsumen yang mengejar akad kredit sebelum Agustus 2021 yang merupakan batas akhir pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).

Seperti diketahui, insentif PPN atas rumah tapak dan rumah susun diberlakukan selama enam bulan, yaitu sejak Maret hingga Agustus 2021. Properti yang seluruh PPN-nya ditanggung pemerintah merupakan rumah tapak dan rusun dengan harga jual maksimal Rp 2 miliar.

Sementara untuk rumah dengan harga di atas Rp 2 miliar hingga maksimal Rp 5 miliar, PPN DTP yang terutang atas penyerahan rumah tapak atau rusun diberikan hanya 50%. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengakui, insentif di sektor properti seperti down payment  (DP) 0% dan PPN telah mendongkrak penjualan. Sampai dengan Mei 2021, total penjualan CTRA mencapai Rp 2,8 triliun atau tumbuh 89% year on year.

“Ini total penjualan sampai dengan Mei 2021, dari jumlah ini terdapat penjualan dari adanya insentif PPN,” ujar Harun Hajadi, Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA) saat dihungi KONTAN, Selasa (8/6).

Hanya, saat ini pengaruhnya terhadap penjualan sudah tidak sebanyak dibandingkan bulan Maret April lalu. “Ini karena kan stok rumah yang dalam kondisi siap huni pada periode pemberian insentif juga sudah makin meningkat,” ujarnya.

Terkait sisa stok yang ada, Harun belum dapat menginformasikan. Yang pasti rumah siap huni itu sudah semakin menipis. Ditambah CTRA memang berfokus pada penjualan ruman indent.

Harun berharap, insentif PPN yang ditanggung pemerintah ini dapat diperpanajang sampai dengan bulan Desember 2021. Sebb, program tersebut akan sangat membantu penjualan rumah-rumah ready stock. Sementara mengenai realisasi penjualan sampai dengan kuartal 2-2021, pihaknya belum dapat memberikan nformasi lebih jauh.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), Ivy Wong mengatakan, per kuartal I 2021, PWON mencatat marketing sales senilai Rp 426 miliar. Realisasi tersebut tercatat naik17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perolehan tesebut sudah mencapai 30,5% dari target marketing sales yang ditetapkan PWON tahun ini yang sebesar Rp 1,4 triliun.

Menurut Ivy, penjualan rumah tapak menopang 52% terhasdap total penjuala kuartal I-2021. Sementara sisanya sekitar 48% disumbangkan dari penjualan unit properti gedung tinggi atau apartemen. “Dengan adanya program PPN subsidi dari pemerintah ini telah memberikan dampak positif bagi penjualan PWON.” Ujarnya kepada KONTAN, Selasa (8/6).

PWON pun optimis penjualan dapat meningkat sekitar 20%-30% tahun ini, terutama berkat adanya program stimulus dari pemerintah. Ia pun berhadap program ini dapat diperpanjang. Sementara terkait data penjualan pada kuartal II-2021, PWON belum dapat menyampaiannya.

Archied Noto Pradono, Direktur Intiland Development (DILD) juga mencatat, adanya kenaikan trafik pembelian pada kuartal I 2021. Namun, pihaknya belum bisa membeberkan besaran nilainya karena angka marketing sales masih diproses. “Saya belum ada datanya, tapi yang pasti permintaan sangat bagus,” ujarnya, Selasa (8/6).

Sumber: Harian Kontan, Rabu 09 Juni 2021 hal 12

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only