Daripada Sembako, Pajak Sebaiknya Dikenakan ke Google Cs

Jakarta, Beritasatu.com – Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) meminta agar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (SMI) lebih kreatif meningkatkan penerimaan negara. Dibandingkan mengenakan pajak pertambahan nilai (PPN) pada sembako dan jasa pendidikan, lebih baik menaikkan pajak perusahaan digital global seperti Google atau Facebook yang beroperasi di Indonesia hingga memangkas gaji direksi BUMN.

“Harusnya kreatif dalam menambal kekurangan APBN di sektor pajak. Tapi bukan dengan cara menarik pajak sembako dan biaya pendidikan,” kata Ketua Poksi Nasdem di Komisi XI DPR, Fauzih Amro, Kamis (17/6/2021).

Misalnya, menurut dia, bisa mencari sumber pendapatan lain dengan mengejar pajak perusahan-perusahaan teknologi yang beroperasi di Indonesia. “Seperti Google, Facebook, Instagram, Twitter, Netflix dan lain-lain, serta pajak pajak penghasilan bagi pelaku e-commerce atau toko online, marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Gojek, Grab dan lain-lain,” kata Fauzih.

Solusi lainnya, Menkeu juga bisa memangkas gaji para direksi dan komisaris BUMN yang dikenal cukup besar. Bahkan mencapai miliaran rupiah dalam setahun.

Kemkeu juga perlu melakukan reformasi dan perbaikan sistem database perpajakan melalui digitalisasi, sehingga semua wajib pajak (WP) terdata dengan baik dan memudahkan pegawai untuk menarik pajak.

Bagi Nasdem, selain dengan menaikkan tarif PPN, penerimaan pajak masih bisa digenjot dengan meningkatkan penerimaan dari pabean. Apalagi saat ini harga komoditas di pasar global mulai membaik. “Jadi tak perlu sembako dan biaya pendidikan dikenai pajak, terlebih di saat masyarakat sedang mengalami kesulitan ekonomi karena pandemi Covid-19,” tandasnya.

Sumber: beritasatu.com, Jumat 18 Juni 2021

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only