Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan, banyak negara maju berkat melakukan hilirisasi. Mulai dari Inggris, Amerika Serikat, Finlandia hingga China menjadi negara maju berkat melakukan hilirisasi di negaranya sejak dulu.
“Jadi kita harus belajar sama mereka yang sudah sukses melakukan hilirisasi,” kata Bahlil di kantor Kementerian Investasi, Jakarta Pusat, dikutip Rabu (25/1).
Bahlil menuturkan Inggris telah melakukan hilirisasi sejak abad ke-16. Di Amerika Serikat hilirisasi dilakukan sejak tahun 1920, dengan menerapkan pajak progresif pada impor untuk tujuan hilirisasi.
Begitu juga dengan China yang mulai melakukan hilirisasi sejak tahun 1980-an. Kala itu China memproteksi industri dalam negeri dengan mengalokasikan 90 persen Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk tujuan hilirisasi.
“China Tahun 1980-an ini proteksi industri dalam negeri dengan TKDN 90 persen untuk tujuan hilirisasi,” kata dia.
Pun dengan Finlandia yang menggunakan investasi langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) untuk tujuan hilirisasi. Cara yang sama ini sedang diterapkan di Indonesia. Investasi langsung yang masuk diarahkan untuk hilirisasi produk yang dihasilkan sendiri.
Bahlil mengatakan di tahap awal, hilirisasi dilakukan untuk sektor pertambangan seperti nikel dan tembaga. Kemudian, tahun ini Pemerintah akan mulai mengarahkan hilirisasi untuk minyak dan gas seperti Dimethyl Ether (DME).
“Hilirisasi DME ini termasuk metanol, pupuk, blue ammonia,” katanya.
Tak hanya itu, pemerintah juga akan mendorong hilirisasi dari sektor lainnya seperti pangan, perikanan dan kehutanan. Sebab hilirisasi menjadi kunci Indonesia menjadi negara maju.
Sumber : www.merdeka.com
Leave a Reply