Bisnis Wealth Management Masih Sehat

JAKARTA. Potensi bisnis wealth management ke depan masih cukup cerah. Apalagi masih banyak dana nasabah kaya di Indonesia yang disimpan di luar negeri terutama di Singapura.

Setelah program pengampunan pajak yang dilakukan pemerintah pada akhir tahun 2016, terungkap sebagian besar dana masyarakat Indonesia mayoritas masih ditempatkan di perbankan Singapura.

Dana nasabah kaya yang ditempatkan di Singapura tercatat sebesar 73,08 % dari total deklarasi harta luar negeri Jumlah dana nasabah kaya di Singapura ini tercatat sebanyak Rp 751,19 triliun.

Dari jumlah dana ini baru Rp 84,5 triliun yang direpatriasi ke Indonesia. Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, setelah tax amnesty, bank mempunyai keinginan menyasar bisnis nasabah kaya di luar negeri. “Dari laporan tax amnesty diketahui bahwa banyak dana masyarakat kaya di Indonesia yang ditempatkan diluar,” kata Tiko mengutip Bloomberg, Selasa (4/12).

Apalagi seiring dengan berlakunya Automatic Exchange of Information (AEOI) pada September 2018 lalu ,membuat bank di Indonesia bisa berkompetisi dengan setara dengan barnk asing untuk menawarkan produk dan layanan nasabah kaya Indonesia yang menyimpan dananya di luar negeri.

Meskipun potensi cukup besar, Tiko bilang saat ini kelemahan bank lokal di Indonesia adalah produk bisnis wealth management yang ditawarkan sangat minimum.

Bank siapkan strategi

Untuk bisa mendapatkan akses ke dana orang kaya Indonesia di luar negeri, Bank Mandiri menurut Tiko akan menawarkan produk investasi yang mirip dengan yang perbankan Singapura tawarkan. Produk investasi yang ditawarkan ini mulai dilakukan pada beberapa bulan terakhir.

Dengan ini Bank Mandiri optimis bisnis wealth management bisa tumbuh lebih cepat pada tahun depan. Selain itu Bank Mandiri juga akan memperkuat timnya di Singapura untuk menangani nis nasabah kaya ini.

Hery Gunardi, Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri, menjelaskan, sudah menggandeng penyedia layanan wealth management asal Swiss Lombard Odier sejak pertengahan tahun lalu.

Dari kerjasama ini, dana kelolaan nasabah kaya Bank Mandiri bertambah sebesar US$ 8,5juta. “Dengan tiga produk yang ditawarkan yaitu capital preservations, accumulation dan growth,” kata Hery, Jumat (7/12).

Selain Bank Mandiri, Bank Rakyat indonesia (BRI) juga mencatat jumlah dana kelolaan nasabah kaya sebesar Rp 93 triliun. Handayani, Direktur Konsumer BRI bilang potensi bisnis wealth management masih cukup besar. “Khususnya untuk dana kelolaan investasi dan bancaassurance, kata Handayani, Jumat (7/12). Pada tahun depan BRI menargetkan pertumbuhan dana kelolaan wealth management sekitar 12 % .

Berdasarakan riset Capgemini terbaru, jumlah nasabah kaya di Indonesia pada akhir tahun 2017 sekitar 124.000 orang. Jumlah tersebut meningkat cukup tinggi dari tahun 2016, yang tercatat sebanyak 54.000 orang.

Masih menurut riset ini, Indonesia merupakan negara di Asia Pasifik dengan pertumbuhan jumlah nasabah kaya tertinggi , yaitu 13,7 % . Seiring dengan pertumbuhan nasabah kaya, jumlah dana kelolaan juga mengalami kenaikan 14,3 % mengalahkan China, India, Korea Selatan, Thailand dan Malaysia.

Sumber: Harian Kontan

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only