Ancora Membidik pendapatan US$ 150 juta

JAKARTA. PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) membidik pendapatan sebesar US$ 140 juta hingga US$ 150 juta sepanjang tahun ini. Sementara target pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi atau EBITDA sebesar US$ 17,5 juta-US$ 19 juta.

Tulang punggung pendapatan Ancora masih dari amonium nitrat (AN). “Harga sudah ada peningkatan, walaupun enggak terlalu signifikan,” kata Rolaw P Samosir, Direktur Utama PT Ancora Indonesia Resources Tbk Rabu (9/1).

Tahun ini, Ancora Indonesia mengejar volume produksi 125.000 ton AN untuk memenuhi pasar dalam negeri. Sebagai perbandingan, tahun lalu Ancora memproduksi 110.000 ton AN.

Separuh dari target produksi AN sudah terikat kontrak jual-beli dengan pelanggan. Bahkan, beberapa pembeli di antaranya sudah membayar di awal perjanjian.

Selama ini, permintaan AN ramai di awal tahun. Apalagi, pemerintah telah membatasi impor AN. Alhasil, pebisnis AN dalam negeri, termasuk Ancora, menikmati lonjakan permintaan dari pasar lokal.

Pelanggan Ancora Indonesia selama ini adalah perusahaan batubara jenis kalori tinggi. Oleh karenanya, perusahaan berkode saham OKAS di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu mengaku belum terdampak tren harga batubara yang mulai meninggalkan level US$ 100 per ton.

Untuk memuluskan agenda bisnis tahun ini, Ancora menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 3,5 juta dari kas internal. Dana tersebut untuk mendukung kinerja anak usaha bernama PT Multi Nitrotama Kimia.

Selain memacu produksi dan penjualan AN, Ancora tengah menuntaskan perizinan bisnis tambang emas. “Kemarin dari Kementerian ESDM sudah keluar tinggal menunggu persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM),” terang Rolaw.

Sebelum izin keluar, Ancora Indonesia belum bisa memulai penambangan emas di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Perusahaan ini berharap, tambang emas bisa menyumbang pendapatan mulai kuartal III tahun 2020.

Ancora menyiapkan anggaran sekitar US$ 30 juta untuk pengembangan pertambangan emas di Lombok. Perusahaan ini memiliki area konsesi pertambangan emas seluas 10.088 hektare (ha) dengan tiga lokasi penambangan.

Ketiga lokasi itu meliputi Raja, Selodong dan Macanggah. Site Raja memiliki cadangan emas sebesar 322.000 ons troi.

Sumber : Harian Kontan

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only