Kata Sri Mulyani Soal Invetasi yang Tak Capai Target

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan investasi yang tak mencapai target salah satunya dipengaruhi sentimen global terutama terjadinya capital outflow. Dia mengatakan fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja tetapi juga terjadi di seluruh dunia.

“Kondisi ini tentu ada dampaknya terhadap foreign direct invesment (FDI) dan juga investasi jangka pendek (portofolio). Akibatnya banyak para investor menilai kembali terhadap kondisi dari perekonomian dari suatu negara, apakah dia akan invetasi atau tidak,” kata Sri Mulyani ditemui usai memberikan key speech dalam acara DBS Asian Insights Conference di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Kamis 31 Januari 2019.

Kemarin, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis data menganai realisasi investasi sepanjang 2018. Dalam rilisnya, tingkat investasi tercatat tumbuh melambat. Pelambatan ini terjadi khususnya terhadap investasi asing.

BKPM juga mencatat realisasi investasi sepanjang tahun 2018 juga tak mencapai target. Investasi melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sepanjang 2018 hanya mencapai Rp 721,3 triliun alias sekitar 94 persen dari target.

Menurut Sri Mulyani, pada 2018 turbulensi terhadap terjadinya capital outflow dari Indonesia ikut mempengaruhi kondisi investasi. Kendati demikian, pada dua bulan kemarin sebelum 2018 berakhir, capital inflow telah terjadi.

“Kami lihat pada 2 bulan terakhir tahun lalu itu, sudah mulai terjadi lagi normalisasi dari flow dari asing. Tetapi dari dalam negeri momentum investasi masih cukup kuat kemarin,” kata Sri Mulyani.

Bendahara Negara ini mencontohkan kondisi investasi domestik yang tetap baik tersebut terlihat dari petumbuhan kredit yang masih di atas 11 persen. Adapula di sektor capital market maupun bond market yang masih mampu melakukan pembiayaan dari modal milik swasta juga masih bergerak cukup positif.

Sri Mulyani menjelaskan dengan adanya kondisi tersebut, pemerintah akan terus mempergunakan instrumen kebijakan fiskal untuk mendorong investasi bisa tetap tumbuh secara sehat. Ia mengatakan pemerintah tetap akan memanfaatkan kebijakan pajak seperti tax allowance dan tax holiday untuk mendorong investasi.

Selain itu, kata Sri Mulyani, dia juga akan terus mendorong investasi melalui sejumlah kebijakan yang akan memberikan kemudahan di bidang ekspor maupun impor barang. Sehingga, meski dengan kondisi ekonomi global yang tidak begitu baik, momentum investasi tidak berhenti.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini memastikan seluruh kebijakan yang telah diterbitkan bisa mampu meningkatkan dan menjaga iklim investasi. “Jadi kita akan menjaga momentum ini supaya tetap terjadi di tahun 2019, supaya lebih baik,” ujar Sri Mulyani.

Sumber: Tempo

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only