Pajak Mobil Listrik 0%, Indonesia Bisa Ekspor ke Australia

Jakarta. Melalui skema Pajak Penjualan Brang Mewah (PPnBM) baru dan insentif untuk kendaraan rendah emisi, kendaraan listrik (hybrid dan plug-in hybrid) bisa terbebas atas pajak. Selain membuat ‘segar’ produsen otomotif di dalam negeri, Indonesia memiliki kesempatan untuk ekspor kendaraan listrik ke berbagai negara salah satunya Australia.

Berdasarkan rilis resmi yang diterima detikcom, skema PPnBm nanti tak lagi dihitung berdasarkan kapasitas mesin namun efisiensinya. Yakni keluaran emisi kendaraan itu sendiri. Maka, semakin rendah emisi, semakin rendah pula tarif PPnBM yang dikenakan.

“Insentif baru yang dikeluarkan pemerintah ini disederhanakan menjadi berbasis emisi. Skema harmonisasi ini diharapkan bisa mengubah kendaraan produksi dalam negeri menjadi rendah emisi, meningkatkan investasi dan memperluas pasar ekspor,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Harmonisasi ini sekaligus memberikan insentif kepada kendaraan yang tergolong Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Selain itu, mobil hybrid (Hybrid Electric Vehicle), plug-in hybrid (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) dan Flexy Engine yang notabene tak memiliki emisi berpotensi dibebaskan pajaknya.

Berbicara lebih jauh, skema baru tersebut memungkinkan Indonesia untuk ekspor mobil listrik dan hybrid ke Australia dengan tarif preferensi 0 persen (perjanjian kerja sama ekonomi komperhensif Indonesia-Australia atau IA-CEPA). Disebutkan ada 6.747 pos tarif barang asal Indonesia akan dibebaskan bea masuknya ke Australia.

“Dengan demikian, potensi pasar otomotif di Australia sebesar 1,1 juta sudah terbuka bagi produsen Indonesia,” ungkap Airlangga mengacu data perkembangan industri otomotif Australia dalam sepuluh tahun terakhir.

Diketahui juga, Australia kini tak memiliki pabrik mobil. Untuk memenuhi kebutuhan kendaraan roda empatnya selama ini Negeri Kanguru tersebut mengandalkan impor dari beberapa negara seperti Thailand, Jepang, China, dan India.

Berdasarkan tipe permintaan mobil di Australia, mobil penumpang dengan tipe Sport Utility Vehicle (SUV) tiap tahun bisa mencapai 70 persen dari total pasarnya. Sedangkan mobil penumpang terlarisnya kerap kali diisi jenis mobil sedan ataupun crossover.

“Yang membedakan dengan Indonesia (negara pengekspor mobil ke Australia lainnya seperti Thailand), ekspor terbesar kita adalah MPV seperti Kijang dan kelompoknya yang tujuh penumpang, SUV dan hatchback,” jelas Airlangga.

Sumber :  Detik.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only