Pemerintah Bakal Menghemat Anggaran Lebih Ketat Semester II

JAKARTA. Pemerintah memprediksi realisasi belanja tahun ini tak akan setinggi tahun lalu. Pasalnya, pemerintah akan melakukan penghematan dana belanja pada semester kedua ini. Salah satu pertimbangan karena, penerimaan pajak berpotensi meleset dari target.

Dalam paparan hasil Panja Perumus Kesimpulan Pembahasan Laporan Semester I dan Prognosis Semester II APBN 2019 di DPR menyatakan belanja pemerintah pusat untuk semester kedua diproyeksi mancapai Rp 896,6 triliun atau 54,9% dari pagu APBN 2019. Secara terperinci, belanja pemerintah pusat tersebut terdiri dari belanja kementerian dan lembaga (K/L) sebesar Rp 512,6 triliun dan belanja non K/L sebesar Rp 384 triliun.

Dengan proyeksi itu, realisasi belanja pemerintah pusat hingga akhr tahun hanya mencapai Rp 1.527,2 triliun atau 93,4 % dari pagu. Tahun 2018, realisasi belanja pemerintah pusat mencapai 100,1% dari pagu anggaran di APBN.

Belanja K/L sampai dengan akhir tahun diperkirakan mencapai Rp 854,9 triliun atau 99,9% dari pagu. Realisasi penyerapan itu sama seperti tahun lalu. Sedangkan prognosis belanja non-K/L sampai akhir tahun mencapai Rp 672,2 triliun atau 86,3% dari pagu APBN. Penghematan ini terutama dari realisasi belanja subsidi yang diproyeksi sebesar Rp 212,4 triliun, lebih rendah dari pagu Rp 224,32 triliun.

“Perkiraan ini dipengaruhi antara lain oleh perkembangan asumsi dasar makro sampai akhir tahun, realisasi volume BBM bersubsidi dan LPG Tabung 3 kg, pengendalian realisasi pupuk bersubsidi, dan kebijakan kurang bayar subsidi energi,” terang anggota Bdan Anggaran (Banggar) DPR, Iskandar Syaichu dalam pembacaan hasil kesimplan Panja, Senin (22/7).

Menanggapi ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bilang, proyeksi serapan belanja pemerintah yang lebih rendah bukan berarti kemunduran. Sebab, realisasi belanja tersebut sebenarnya juga masih bertumbuh jika dibandingkan dengan tahun 2018.

“Tahun lalu itu kan mencapai 99% karena ada belanja-belanja yang mendesak seperti Asian Games, juga bencana-bencana alam sehingga kinerja belanja menjadi cukup tinggi. Jadi kalau tahun ini 94%-95% itu masih improvement,” terang Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan, pemerintah masih berupaya ekstra untuk meningkatkan efisiensi sehingga realisasi belanja pemerintah pusat lebih rendah dari perkiraan.” Kami akan terus efisiensi, baik dari sisa lelang maupun efisiensi pelaksanaan kegiatan di lapangan,” papar Sri Mulyani.

Sumber : Harian Kontan

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only