Ada Tawaran Insentif Pajak, Investasi Asing Tetap Turun 73%

Komitmen investasi asing yang disetujui oleh Badan Investasi (Board of Investments/BoI) Filipina sepanjang semester I/2020 mengalami penurunan hingga 73% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Ketua BoI Ramon Lopez mengatakan banyak investor asing yang menunda rencana ekspansi bisnis mereka di tengah pandemi virus Corona. Padahal, pemerintah Filipina telah menyiapkan sejumlah insentif pajak untuk para investor tersebut.

“Masih ada kekuatan untuk kita bangkit kembali meskipun di tengah pandemi dan ini menunjukkan ketahanan negara kita untuk memulai transisi setelah lockdown yang berkepanjangan,” katanya, Senin (13/7/2020).

Data dari Departemen Perdagangan dan Industri (Department of Trade and Industry/DTI) menunjukkan komitmen investasi asing yang disetujui BoI sepanjang semester I/2020 hanya P18,6 miliar atau turun 73% dibandingkan periode yang sama pada 2019 senilai P68,9 miliar.

Berdasarkan negara asalnya, komitmen investasi dari Prancis menjadi yang terbesar disetujui oleh BoI pada semester I/2020 yang mencapai P1,5 miliar. Kemudian, diikuti investasi asal Belanda (P1,06 miliar), Jepang (P790 juta), Malaysia (P601 juta), dan India (P329 juta).

Di sisi lain, komitmen investasi dari pengusaha domestik yang disetujui BOI pada enam bulan pertama 2020 justru melonjak 166% menjadi P626,7 miliar.

Jika komitmen asing dan domestik digabungkan, total investasi yang disetujui BoI pada semester I/2020 mencapai P645,3 miliar, 112% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan sektor usahanya, posisi tertinggi ditempati sektor konstruksi dan infrastruktur senilai P530,8 miliar, diikuti transportasi (P86,7 miliar) dan real estate (P9 miliar).

BoI menawarkan insentif berupa potongan pajak maupun nonpajak untuk menarik para investor, terutama pada masa pandemi virus Corona. Pemerintah juga berencana memberikan potongan pajak penghasilan (PPh) sebesar 5%, yang tertuang dalam RUU Reformasi Perusahaan dan Insentif Pajak untuk Badan Usaha.

Pemberian insentif itu diharapkan mampu menarik kembali investasi asing yang hilang selama pandemi. Pada akhirnya, pemerintah juga menginginkan ada pembukaan lapangan kerja baru untuk masyarakat Filipina.

Menurut data DTI, BoI telah menyetujui pembangunan 96 proyek hingga Juni, yang setelah operasional akan membuka 27.082 lapangan pekerjaan baru di Filipina. Pemerintah menargetkan pembukaan lapangan kerja baru bisa naik 57,3% setiap tahun.

Selain itu, Lopez berharap kehadiran para investor tersebut mampu mendongkrak PDB Filipina pada kuartal III/2020, setelah melemah pada kuartal I dan II akibat lockdown.

“Penting untuk menyoroti sifat strategis dari proyek dan kontribusi penting mereka dalam membangun Filipina yang lebih modern,” ujarnya, seperti dilansir Philstar. (kaw)

Sumber : ddtc.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only