Sejumlah negara ke jurang resesi, ekonom ini sebut ada 4 faktor pengaruhi Indonesia

JAKARTA. Pandemi virus corona atau Covid-19 telah menghantam segala aspek kehidupan manusia termasuk sektor ekonomi. Akibatnya, resesi ekonomi melanda sejumlah negara.

Sejumlah negara-negara maju juga telah masuk dalam jurang resesi. Sebut saja, Amerika Serikat (AS). Ekonomi negeri AS pada kuartal II-2020 mencapai -32,9%.

Dengan ekonomi yang minus ini, AS masuk jurang resesi karena kuartal I 2020 mengalami pertumbuhan -5%. Selain itu, ada juga negara maju lainnya seperti Jerman, Hong Kong, Singapura, dan Korea Selatan yang masuk dalam zona resesi.

Ekonom Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi menilai, dengan pertimbangan memburuknya kondisi ekonomi global dan masih tertekannya konsumsi dan investasi domestik, ekonomi Indonesia akan mengalami kontraksi sebesar 3,6% secara kuartalan atau kontraksi sebesar 4,7% year on year di triwulan 2-2020.

“IKS melihat bahwa Indonesia telah memasuki resesi teknikal pada triwulan 2-2020,” ujar Eric saat dihubungi oleh Kontan.co.id, Minggu (2/8).

Menurut Eric, akibat negara-negara maju tersebut mengalami resesi, maka ada empat pengaruh yang berdampak ke Indonesia yakni pertama, perdagangan, ia menjelaskan, Indonesia telah mengalami penurunan ekspor akibat penurunan permintaan dari negara-negara tujuan negara ekspor Indonesia.

Walaupun ekspor Indonesia sempat membaik ke beberapa negara tersebut pada triwulan 2-2020 itu disebabkan adanya perijinan aktivitas negara tersebut dalam perekonomian secara bertahap, namun risiko dari pelemahan global demand tentu masih ada.

Kedua, Foreign Direct Investment  (FDI) yang dampaknya adalah kombinasi dari kondisi ekonomi di negara asal FDI dengan kondisi demand di Indonesia.

“Jika negara-negara asal investasi ini terganggu ekonominya, investasi perusahaan dari sana ke Indonesia juga terganggu,” tambah Eric.

Sebaliknya juga, apabila demand di Indonesia masih lemah, arus FDI  juga tidak akan sederas periode sebelum adanya pandemi Covid-19.

Ketiga, jalur bank lending, yakni pinjaman dari bank di luar negeri tentu akan melambat sehingga bisa berpengaruh pada financing investasi di Indonesia.

Keempat, investasi portofolio, menurutnya point ini tidak terlalu besar dampaknya ke sektor riil. “Karena ekonomi kita lebih banyak digerakkan faktor domestik, dampak faktor domestik (khususnya konsumsi rumah tangga dan investasi) lebih besar daripada dampak langsung dari faktor eksternal,” tutupnya.

Sumber : Kontan.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only