Tarif PPN Naik Tiga Kali Lipat, Inflasi Bakal 6% Hingga Juli 2021

Inflasi di Arab Saudi diproyeksikan akan terus tinggi pada level 4% (yoy) hingga 6% (yoy) pada bulan-bulan mendatang akibat kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 5% menjadi 15%.

Head of Middle East and North Africa Research and Strategy Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) Ehsan Khoman mengatakan tingkat inflasi pada kisaran 4%-6% setiap bulan tersebut akan terus terjadi hingga 12 bulan mendatang.

“Tren inflasi hingga Juli 2021 bakal menyerupai tren inflasi pada Januari 2018 ketika Arab Saudi mulai mengenakan PPN sebesar 5%. Kala itu, tren inflasi baru mengalami penurunan pada Januari 2019,” katanya seperti dilansir Zawya, Jumat (28/8/2020).

Ehsan memprediksi Arab kemungkinan mengalami deflasi setelah Juli 2021 seiring dengan harga minyak yang turun, tekanan pandemi Covid-19 hingga kebijakan ketenagakerjaan yang makin membebani ekspatriat di Arab Saudi.

Namun demikian, terdapat dinamika yang mengimbangi tren deflasi ini yakni nilai tukar dolar AS terhadap mata uang Arab Saudi yang melemah dan harga komoditas yang mulai pulih pada 2021 mendatang.

Seperti diketahui, inflasi Arab Saudi meningkat menjadi 6,1% akibat kenaikan tarif PPN tiga kali lipat. Padahal, tren inflasi bulanan sebelum tarif PPN dinaikan tercatat cenderung rendah. Misal, inflasi Juni 2020 yang tercatat sebesar 0,5% (yoy).

Beberapa komponen inflasi yang meningkat drastis antara lain adalah komponen makanan dan minuman serta transportasi. Inflasi pada komponen makanan dan minuman mencapai 14,6%, (yoy) dan komponen transportasi mencapai 7,3% (yoy).

Sementara itu, Abu Dhabi Commercial Bank memprediksi konsumsi rumah tangga pada bulan-bulan mendatang akan rendah seiring dengan lonjakan inflasi, belanja pemerintah yang kontraktif, dan serapan tenaga kerja yang tidak maksimal. (rig)

Sumber : ddtc.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only