Tidak Setuju Kenaikan PPN Saat Pandemi Korona

Polemik perpajakan dalam seminggu terakhir ini tengah menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media. Selain di media mainstream, perbincangan lebih seru juga terjadi di ranah media digital, sebut saja di beberapa aplikasi media sosial hingga di grup-grup percakapan, yang terkadang menyelipkan meme-meme kocak.

Kalau diperhatikan, sebagian besar warga masyarakat menolak rencana kenaikan PPN dalam bentuk apapun. Apakah itu dengan metode multitarif atau yang bikin heboh adalah rencana pengenaan PPN di produk kebutuhan pokok seperti sembako.

Melihat fenomena tersebut, seharusnya para wakil rakyat yang berkantor dingin di Senayan bisa peka. Tanpa keluar lapangan, seharusnya mereka bisa jeli melihat fenomena yang terjadi di ranah dan jagat digital Tanah Air. Bahwa terjadi aksi demo secara digital yang menolak rencana penerapan PPN, dengan kata lain menaikkan PPN dari yang sekarang.

Alasannya sederhana kok, tidak ribet-ribet amat, yakni di masa pandemi korona saat ini, banyak masyarakat yang masih susah dan harus berjuang di bidang ekonomi masing-masing. Kalau sudah begini, seharusnya pemerintah juga berjung bersama rakyat dan mengerti kondisi rakyat kebanyakan.

Daripada mengerek rencana penerimaan pendapatan negara tahun depan, lebih baik pemerintah membatalkan saja rencana kenaikan PPN dalam bentuk apapun. Jika ini diterapkan percuma insentif-insentif yang digelontorkan oleh pemerintah, jika pada akhirnya ternyata masih membebani rakyat.

Terkait pendapatan negara, ada rumus simpel lagi. Pangkas saja anggaran negara dan buang yang tidak perlu. Kalau sudah, pasti target pendapatan negara bisa berkurang banyak.

Sumber: Harian Kontan, Selasa 15 Juni 2021

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only