Kredit Kendaraan Ngegas

JAKARTA — Penyaluran kredit kendaraan bermotor diproyeksikan terkerek naik tahun ini akibat penerapan perpanjangan diskon 100% pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM) mobil baru hingga Agustus 2021.

Berdasarkan data Bank Indonesia, kredit kendaraan bermotor (KKB) pada April 2021 masih mencatatkan kontraksi -27,35% secara tahunan menjadi Rp102,1 triliun. Kendati demikian, koreksi membaik dari kondisi Maret 2021 yakni -28,6%.

Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede mengatakan hingga Maret kredit kendaraan bermotor memang tercatat masih terkoreksi yakni -3,4% secara bulanan dan -28,6% secara tahunan yang tecermin pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Namun, kami menilai kredit kendaraan bermotor ke depan akan kembali meningkat sejalan dengan kebutuhan kendaraan yang telah meningkat di masa pandemi tahun ini,” ujarnya, Senin (21/6).

Dia menuturkan penjualan kendaraan bermotor pada April dan Mei menunjukkan peningkatan secara tahunan yang cukup signifikan yakni naik dari April 899% secara tahunan menjadi Mei 1.422% secara tahunan.

“Beberapa pernyataan dari perusahaan pembiayaan juga mengonfirmasi terjadi peningkatan pembiayaan ke segmen kendaraan bermotor pada kuartal II/2021,” katanya.

Menurutnya, perpanjangan diskon PPnBM hingga Agustus berpotensi meningkatkan penjualan kendaraan bermotor yang pada akhirnya meningkatkan permintaan kredit.

Di samping itu, dia berujar dalam tahap pemulihan awal seperti saat ini, tingkat keper-cayaan konsumen dan daya beli masyarakat secara perlahan pulih.

Hal ini berpotensi meningkatkan konsumsi barang tahan lama yang salah satunya berupa kendaraan bermotor.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk., Jahja Setiaatmadja mengatakan kondisi penyaluran kredit pada kuartal II/2021 lebih baik daripada awal tahun.

Penyaluran kredit baru lebih banyak ketimbang pembayaran cicilan yang selama masa pandemi mengikis baki kredit konsumer cukup signifikan. “Cuma kami masih menunggu realisasi hingga akhir Juni,” tuturnya.

Untuk kredit kendaraan bermotor, Jahja menilai pameran yang digelar mencetak kinerja positif. Perseroan mengumpulkan aplikasi dan memproses kredit sekira Rp4,8 triliun pada kuartal II/2021.

Menurutnya, berbagai kebijakan pemerintah mampu mendorong sisi permintaan yang diikuti dengan bauran kebijakan di sektor keuangan.

Tak heran bila kepercayaan diri masyarakat kelas menengah untuk mengeluarkan dana mulai tampak. Seperti diketahui, konsumsi kelas menengah sempat tertahan akibat pembatasan mobilitas.

Adapun, total kredit konsumer terkontraksi 10% secara tahun-an menjadi Rp139,5 triliun pada kuartal I/2021. Dari total kredit konsumsi, kinerja KKB terkontraksi 23,7% secara tahunan menjadi Rp36,4 triliun.

AGRESIF

Direktur Consumer Banking PT Bank CIMB Niaga Tbk., Lani Darmawan mengatakan perusahaan secara agresif menyalurkan KKB. Dia menilai minat nasabah terhadap KKB masih solid.

Untuk lini ini, perseroan juga menggarap pasar mobil bekas melalui anak usahanya, CIMB Niaga Auto Finance.

Menurutnya, animo nasabah untuk kredit segmen kendaraan cukup prospektif pada tahun ini. Oleh karena itu, perusahaan gencar menjamah nasabah dan nasabah baru melalui digitalisasi. Dengan demikian, kenaikan permintaan pembiayaan bisa terlayani secara optimal.

 “Sampai saat ini, secara tahunan tumbuh baik di sekitar 15%. Jadi sudah jauh lebih baik dari tahun lalu. Kami rasa tren ini masih sangat relevan kami pertahankan hingga akhir tahun,” sebutnya.

Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk., Rudi As Aturridha mengatakan permintaan KKB tercatat membaik pada kuartal II/2021.

“Dapat kami sampaikan secara pertumbuhan bulanan, Mei 2021 terdapat kenaikan booking sebesar 7%,” katanya.

Dia menjelaskan membaiknya kinerja KKB pada Mei sejalan dengan kinerja penjualan kendaraan bermotor. Oleh karena itu, dia berharap pemerintah tetap memberikan dukungan kepada perbankan.

Sumber : Harian Bisnis Indonesia

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only