Industri Penunjang Kian Stabil

JAKARTA — Perpanjangan diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah atau PPnBM untuk mobil sebesar 100% hingga Agustus 2021 dinilai berdampak positif terhadap industri penunjang otomotif yang mulai stabil.

Adapun, pemerintah masih dalam proses revisi aturan sebelumnya, yakni Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 20/2021 tentang PPnBM atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Anggaran 2021.

Dalam beleid tersebut, diskon PPnBM 100% yang diberikan mulai 1 Maret 2021 untuk mobil penumpang berukuran 1.500 cc dengan kandungan lokal mencapai 60% hanya berlaku hingga Mei 2021.

Periode selanjutnya yaitu Juni hingga Agustus 2021, pembelian mobil akan diberikan diskon PPnBM sebesar 50%.

Kemudian, diskon diberikan sebesar 25% untuk periode Oktober hingga Desember 2021.

Ketua Dewan Pengawas Perkumpulan Industri Kecil-Menengah Komponen Otomotif, Wan Fauzi mengatakan saat ini permintaan sudah cukup baik.

Hanya saja, harga material masih cenderung mahal. “Utilitas stabil 70%, jadi sekarang kami harap penjualan mobil tidak turun lagi karena sekarang kenaikan material bisa sampai 80%,” katanya kepada Bisnis, Senin (21/6).

Dengan tantangan harga material tersebut, Fauzi menyebut lebih memilih pemesanan jangka panjang atau per 3 bulanan guna menjaga tingkat harga material yang selalu naik setiap bulan.

Senada, Ketua Umum Gabungan Industri Alat-Alat Mobil dan Motor (GIAMM) Hamdhani Dzulkarnaen Salim mengatakan perpanjangan diskon PPnBM bakal berdampak positif terhadap industri komponen.

Hamdhani menyebut secara utilitas, aktivitas pabrikan lebih meningkat dibanding tahun lalu meski belum mencapai level sebelum pandemi.

Terkait tantangan, Hamdhani menuturkan kelangkaan cip atau semikonduktor tengah membayangi. Hal itu tak lepas dari permintaan mobil yang melejit sejak ada relaksasi PPnBM pada tahun ini.

Menurutnya, seluruh anggota GIAMM saat ini tengah giat mencari sumber-sumber baru agar pemenuhan permintaan untuk industri otomotif tidak terganggu.

“Dengan kondisi itu, tentunya yang tidak bisa dihindari adalah cost akan meningkat,” katanya.

EFEK LAMBAT

Sementara itu, industri ban menyebutkan kendati bakal ada perpanjangan diskon PPnBM 100% untuk pembelian mobil, dampaknya terhadap penyerapan ban belum akan signifikan.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane mengatakan secara siklus pergantian ban umumnya dilakukan sekitar 1,5 tahun sekali.

“Kebijakan perpanjangan diskon pajak mobil bagus meski belum terasa untuk kami. Mungkin efektif kami rasakan tahun depan,” katanya kepada Bisnis.

Menurut Azis, penjualan ban untuk pabrikan langsung atau original equipment manufacturer(OEM) saat ini terpantau sudah baik kendati lebih pada pengurangan stok ban yang sejak tahun lalu tak banyak diserap.

Untuk utilitas, Azis menuturkan sudah berada pada level 80% yang utamanya didorong oleh permin-taan ekspor.

National Sales Manager PT Hankook Tire Sales Indonesia Apriyanto Yuwono menyebut kinerja kondisi bisnis perseroan sudah berjalan stabil.

Dia menilai, kendati tak besar pengaruhnya secara langsung, kebijakan relaksasi PPnBM telah berhasil membuat permintaan kendaraan roda empat meningkat signifikan.

“Untuk itu kami tetap berharap kebijakan relaksasi PPnBM pada industri otomotif ini dapat menggairahkan kembali daya beli masyarakat terhadap produk otomotif lainnya,” kata Apriyanto.

Sejak awal 2021 hingga saat ini, Menurut Apriyanto, penjualan ban Hankook telah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Adapun, pandemi yang dimulai pada kuartal II/2020 lalu, sempat menyebabkan penurunan permintaan pasar ban serta berpengaruh juga terhadap kegiatan operasional pabrik pada saat itu.

“Meskipun begitu, berbagai alternatif strategi bisnis tetap diupayakan oleh kami agar kinerja bisnis dapat terus meningkat tanpa berpaku pada penjualan kendaraan saja,” ujarnya.

Dia melihat pelaku industri makin beradaptasi dalam mengendalikan situasi dan fokus menciptakan inovasi atau model bisnis baru.

Sumber: Harian Bisnis Indonesia

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only